URGENSI PENGUASAAN MUFRADAT DALAM BERBAHASA ARAB

 

URGENSI PENGUASAAN MUFRADAT  DALAM BERBAHASA ARAB

Oleh : Candra Widianto

NPM : 2171030011

 

Bahasa yaitu alat untuk berkomunikasi. Dengan bahasa itu orang mengungkapkan perasaannya mengungkapkan apa yang dia inginkan sehingga bisa tercapai apa yang dia maksudkan.

Bahasa memiliki peran sangat penting terlebih bagi umat Islam. Karena dalam bahasa Arab berisi ilmu pengetahuan baik tentang keagamaan maupun ilmu-ilmu yang lain. Ilmu keagamaan seperti absyir hadis fiqih tauhid dan lain sebagainya. sedangkan ilmu yang lain seperti sejarah ekonomi dan politik.

Dalam berbahasa tentunya seseorang membutuhkan mufrodat. seseorang tidak akan bisa berbahasa kecuali dia telah menguasai mufrodat dari bahasa tersebut.

Mufrodat (مفردة) yaitu kata. Bentuk jamaknya yaitu mufrodaat (مفردات) yang berarti kosakata. dalam bahasa Inggris disebut dengan vocabulary. mufrodat merupakan unsur bahasa yang penting karena sebuah kalimat ataupun ungkapan tidak bisa terbentuk tanpa penguasaan mufrodat.

Oleh karena itu pembelajaran dalam mufrodat adalah sangat penting. Untuk bisa berbahasa tentunya seseorang harus hafal mufrodat ataupun dia mengulang-ulang bahasa tersebut sehingga bisa menjadi hafal. Oleh karena itu, seseorang dituntut untuk mengembangkan mufrodat yang dia kuasai dalam sebuah ungkapan kalimat dan harus dipraktekkan sehari-hari sehingga bisa menjadi bahasa yang baik dan benar.

Pembelajaran mufrodat haruslah diorientasikan kepada fungsionalisasi bahasa Arab untuk memahami dan berkomunikasi secara pasif (mendengar dan membaca), maupun aktif (berbicara dan menulis).

Penerapan mufrodat bahasa Arab yang dikuasai oleh seseorang dalam berbahasa tidaklah mudah sebagaimana penguasaan bahasa pertama (bahasa ibu) karena bahasa Arab jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu perlu ada pembiasaan dalam keseharian penggunaan mufrodat dalam berbahasa. seseorang dituntut untuk selalu aktif dan tekun menggunakan bahasa tersebut dalam sehari-hari sehingga seperti menjadi bahasa pertama.

Selain dituntut untuk menerapkan dalam seharian, siswa atau santri juga harus terus menambah khazanah mufrodat sehingga dia menguasai banyak kosakata sehingga lebih memudahkan untuk mengungkapkannya dalam keseharian. Dan tentunya dia juga harus tahu arti atau terjemah dari kosakata tersebut. Karena tidaklah mungkin seseorang bisa berkomunikasi dengan baik jika tidak mengetahui arti dari kata atau kalimat yang diucapkan. Maka itu inilah pentingnya pembelajaran mufrodat selain menguasai murfrodat yang juga mengapliksikan dalam berbahasa.

Pembelajaran mufrodat seperti di sebuah pesantren misalnya, terkadang dilakukan secara sederhana yakni dengan menghafal 2 atau 3 mufrodat setiap harinya. Hal itu terus dilakukan terus-menerus setiap hari sehingga siswa menguasai banyak mufrodat. Akan tetapi tentunya penguasaan mufrodat itu perlu adanya penerapan dalam keseharian untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya. Dalam hal ini pembelajaran tersebut dilakukan dengan konsisten dan pengembangan yang terus dilakukan setiap harinya. sehingga kemampuan berbahasa siswa atau santri tersebut bisa terus berkembang.

Apabila mufrodat yang dipelajari setiap harinya tidak dikembangkan dalam keseharian tentunya yang terjadi adalah siswa atau santri tidak bisa mengungkapkan dalam bahasa.

Dalam pembelajaran mufrodat tentunya seorang guru atau Ustadz haruslah menyiapkan kosakata yang tepat sesuai dengan tingkatan santri atau siswa tersebut. guru haruslah menyiapkan kosakata atau mufrodat yang sering digunakan dalam keseharian sehingga murid atau santri tersebut lebih mudah untuk menghafal dan menerapkannya dalam kesehariannya (M. Abdul Hamid, dkk, 2008 : 61)

Karena mufrodat bahasa Arab itu sangatlah banyak dan terus berkembang, dan kita tida akan sanggup menyampaikan semua. oleh karena itu perlu adanya pemilihan mufrodat yang penting yang biasa digunakan sehari-hari agar pembelajaran mufrodat menjadi efektif dan efisien. Sehingga santri atau siswa bisa lebih mudah mempelajari dalam kesehariannya. Ketika mereka nanti sudah menguasai pondasi-pondasi dasar tersebut, tentunya mereka akan mengembangkan sendiri bahasa yang telah mereka kuasai baik melalui kamus, buku-buku maupun melalui media sosial yang lain.

Adapun indikator penguasaan mufrodat bukanlah pada kemampuan menghafal dan mereduksi, melainkan pada ada kemampuan menggunakan secara tepat baik untuk memahami teks maupun untuk berekspresi. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran mufrodat adalah sebuah media untuk mengembangkan kemampuan siswa atau santri dalam berbahasa Arab baik aktif maupun pasif.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengungkap Sejarah dan Evolusi Bahasa Indonesia

HADIS TEMATIK PESERTA DIDIK

DEFINISI FIQIH AL-LUGHOH