TATA LAKSANA PENDIDIKAN PESANTREN
PAPER
TATA LAKSANA PENDIDIKAN PESANTREN
Tugas
Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mandiri
Mata
Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Bahasa Arab
Dosen Pengampu :
Dr. M Kholis Amrullah, M.A
Oleh:
2071013014
FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAH
(PBA)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN)
METRO LAMPUNG
TAHUN AKADEMIK 2021-2022
A.
Tata Laksana Pendidikan Pesantren
Menurut Hariyanto dalam kutipanya
menyatakan bahwa Pesantren adalah salah satu "warisan" lembaga
pendidikan Islam tertua dan asli Indonesia (indigenous) memiliki peran yang
sangat penting dalam pembangunan bangsa,
(Hariyanto dan Minhaji, Total Quality Management Berbasis Pesantren, Jurnal
Fikrotuna, Vol.4 No.2, 2016, Hal 1).
Menurut Sri Hartati dalam kutipanya
menyatakan bahwa Pendidikan merupakan bidang yang sangat strategis dalam
pengembangan potensi peserta didik yang merupakan komponen potensial bangsa,
baik sebagai makluk individu, sosial, susila maupun makluk religius. Oleh
karena itu, dalam lembaga pendidikan Islam ia berperan sebagai proses
enkulturasi dalam mewariskan dan mengembangkan nilai-nilai agama Islam serta
budaya masyarakat kepada peserta didik. Pendidikan benar-benar menempati posisi
strategis dalam enkulturasi nilai agama dan budaya bangsa agar memiliki dimensi
kemanusiaan yang seutuhnya sesuai dengan yang diharapkan dalam Undang-Undang
sebagaimana tersebut di atas. (Sri
haryati, Penerapan Nilai-Nilai Total Quality Management (Tqm) Dalam
Pengelolaan Sumber Daya Manusia Di Madrasah, Jurnal Cendekia,
Vol.11 No.1, 2013, Hal 94-95).
Menurut Ahmad Husen dalam kutipanya
menyatakan bahwa di-Era Milenial ini, tantangan lembaga pendidikansemakin
fundamental. Dikarena kita tidak hanya menghadapi tantangan budaya global yang
datang dari barat, tetapi juga dihadapkan pada suatu kenyataan yang memaksa
pesantren khawatir dalam mempertahankan tradisi mereka yang sudah bertahan
selama berabad-abad. Oleh karenanya, perlu dilakukan upaya dan gerakan positif
untuk menghindari jebakan budaya global yang sengaja ingin menghantam tatanan
pendidikan pesantren, (Ahmad Husen Ma’ruf, Jasminto. Upaya Peningkatan Mutu
Pendidikan Pesantren Tradisional Di Era Millenial, Jurnal Piwulang,
Vol.2 No.1, 2019, Hal 50).
Menurut Sulthon Masyhud dalam
kutipanya menyatakan bahwa Tujuan pendidikan pesantren menurut Mastuhu adalah
menciptakan kepribadian muslim yaitu kepribadian yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan, berakhlak mulia bermanfaat bagi masyarakat atau berhikmat kepada
masyarakat dengan jalan menjadi kawula atau menjadi abdi masyarakat mampu
berdiri sendiri, bebas dan teguh dalam kepribadian, menyebarkan agama atau
menegakkan Islam dan kejayaan umat Islam di tengah-tengah masyarakat dan
mencintai ilmu dalam rangka mengembangkan kepribadian Indonesia. Idealnya
pengembangan kepribadian yang ingin di tuju ialah kepribadian mukhsin, bukan
sekedar muslim, (Sulthon Masyhud dan Khusnurdilo, Manajemen
Pondok Pesantren. (Jakarta: DivaPustaka, 2003), Hal 92-93).
Menurut Durroh Yatimah dalam
kutipanya menyatakan bahwa Manajemen, secara etimologik berasal dari kata
manage atau manus (latin) yang berarti memimpin, menangani, mengatur dan atau
membimbing. Dengan demikian berarti pengertian manajemen dapat diartikan sebagai
sebuah proses khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan yaitu perencanaan,
pengorganisasian, penggiatan, dan juga pengawasan. Hal ini dilakukan untuk
mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia
dan sumber-sumber lainnya, Sebagai applied science (ilmu aplikatif), fugsi
manajemen dapat dijabarkan menjadi sebuah proses tindakan meliputi beberapa
hal, yaitu planning, organizing, leading dan controlling, (Durroh Yatimah,
Manajemen Pendidikan Pesantren dalam Upaya Peningkatan Mutu Santri. Jurnal
El-Hikmah Fakultas Tarbiyah Uin Malang, Vol.5 No.6 2014, Hal 68.)
1.
Perencanaan (Planning)
planning is the
determination of how to achieve of objective deciding what is to be done and
when to do it. Perencanaan
terkait dengan kemana organisasi akan dibawa. Dalam setiap perencanaan selalu
terdapat tiga kegiatan yaitu :
a.
perumusan
tujuan yang ingin dicapai
b.
pemilihan
program untuk mencapai tujuan itu
c.
identifikasi
dan pengerahan sumber yang jumlahnya selalu terbatas.
2.
Pengorganisasian (Organizing)
Organisasi mengandung tiga elemen,
yaitu kemampuan untuk bekerja sama, tujuan yang ingin dicapai dan komunikasi, Sedangkan
pengorganisasian sebaiknya dilakukan oleh orang yang mampu berkomunikasi dengan
orang lain, berkemauan melaksanakan, mengerti dan membagi tujuan organisasi.
Setidaknya ada lima tipe organisasi antara lain:
3.
Kepemimpinan (Leading)
kepemimpinan (leadership) sebagai
berikut: “Leadership as influence, the art or process of influencing people
so that they will strieve willingly and enthusiastically toward the achievement
of group goals”.
4.
Pengawasan (Controlling)
pengawasan adalah: Controlling is
making sure that one gets where one planned to go. One can’t have control
without a goal or standard againts which the results can be compared.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Husen Ma’ruf, Jasminto. 2019. Upaya
Peningkatan Mutu Pendidikan Pesantren Tradisional Di Era Millenial. Jurnal
Piwulang.
Durroh Yatimah. 2014. Manajemen Pendidikan
Pesantren dalam Upaya Peningkatan Mutu Santri. Jurnal El-Hikmah Fakultas
Tarbiyah Uin Malang.
Hariyanto dan Minhaji. 2016. Total Quality
Management Berbasis Pesantren, Jurnal Fikrotuna.
Masyhud, Sulthon dan Khusnurdilo.
ManajemenPondokPesantren. Jakarta: Diva Pustaka. 2003.
Sri haryati. 2014. Penerapan Nilai-Nilai
Total Quality Management (Tqm)
Dalam Pengelolaan Sumber Daya Manusia Di
Madrasah. Jurnal Cendekia.
Komentar