BAHASA ARAB, KEBUDAYAAN ARAB DAN ISLAM

 

BAHASA ARAB, KEBUDAYAAN ARAB DAN ISLAM

Oleh. Muhammad Zainal Musthofa

NPM : 2171030015

Email ; zaenalmustofa090@gmail.com

Abstrak

Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang kompleks, mencakup beberapa ilmu yang digunakan sebagai perantara pencapaian yang mutlak secara lisan dalam pengucapan maupun tulisan bahasa Arab tersebut. Adapun ilmu terapan bahasa Arab Adalah : Qowa’id (ilmu shorof dan nahwu), Mahfuhzot ( kata- kata mutiara ), Syi’ir (Puisi), Insya’, Imla’, Muhadatsah, Mutholaah dan Ilmu kalam. Bahasa merupakan bahasa umat Islam yang menduduki posisi terpenting, bahasa Arab sering dipakai umat Islam untuk ibadah seperti sholat, zikir, do’a, khutbah jum’at dan sebagainya. Namun lebih dari itu bahasa Arab digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pembelajaran ilmu-ilmu keislaman di seluruh dunia termasuk Indonesia. Bahkan di Indonesia banyak lembaga-lembaga pendidikan atau kumpulan akademik yang menjadikan bahasa Arab menjadi bahasa sehari-hari baik dalam kegiatan pembelajaran maupun di luar pembelajaran.

Bahasa mencakup peranan penting dalam kehidupan dikarenakan bahasa Arab menjadi kebutuhan bagi muslim, selain itu juga mencakup beberapa kebudayaan Arab dan silam yang sering menjadi perantara bagi penuntut ilmu, bahasa arab memiliki banyak karakteristik termasuk budaya yang ada di dalamnya serta sejarah dan perkebangan bahasa arab dari masa ke masa.

Sejarah mencatat bahasa Arab di nyatakan bahasa resmi 200 tahun sebelum islam muncul bahasa arab membersamai awal islam muncul hingga sampai sekarang, faktor perkembangan bahasa Arab bisa bertahan sampai sekarang karena bahasa arab kebutuh umat islam dalam melakukan ibadah kepada Allah SWT dan bahasa komunikasi berbagai Negara.

 

Kata kunci : bahasa arab, kebudayaan arab, islam

 

ABSTRACT

Arabic is a complex language, which includes several sciences that are used as an intermediary for absolute achievement orally in speaking and writing Arabic. The applied sciences of Arabic are: Qowa'id (science of shorof and nahwu), Mahfuhzot (aphorisms), Syi'ir (Poetry), Insha', Imla', Muhadatsah, Mutholaah and the science of kalam. Language is the language of Muslims who occupy the most important position, Arabic is often used by Muslims for worship such as prayer, remembrance, prayer, Friday sermons and so on. But more than that, Arabic is used as the language of instruction in learning Islamic sciences throughout the world, including Indonesia. Even in Indonesia, there are many educational institutions or academic groups that make Arabic their daily language, both in learning activities and outside of learning. Language includes an important role in life because Arabic is a necessity for Muslims, besides that it also includes several Arab and past cultures which are often intermediaries for students of knowledge, Arabic has many characteristics including the culture in it as well as the history and development of Arabic from the past. to time. History records that Arabic was stated as the official language 200 years before Islam appeared, Arabic accompanied the beginning of Islam, until now, the development factor of the Arabic language has survived until now because Arabic needs Muslims in worshiping Allah SWT and the language of communication in various countries.

 

Keywords: arabic language, arabic culture, islam

 

 

 

 

 

 

PENDAHULUAN

            Bahasa Arab memiliki sejarah yang mana bahasa pengantar Qur’an terhadap umat manusia yang membacanya dan bahasa arab resmi terbentuk dan ditetapkan sebagai bahasa persatuan bagsa sejak 200 tahun sebelum isalm muncul dan bahasa arab menjadi hal popular pada masa kejayaan menjadi 2 tipe yaitu masa sebelum islam datang dan setelah islam datang.[1]

Bahasa Arab (اللغة العربية) al-lughah al-‘Arabīyyah, atau secara ringkas عربي ‘Arabī) adalah salah satu bahasa Semitik Tengah, yang termasuk dalam rumpun bahasa Semitik dan berkerabat dengan bahasa Ibrani dan bahasa-bahasa Neo Arami. Bahasa Arab memiliki lebih banyak penutur daripada bahasa-bahasa lainnya dalam rumpun bahasa Semitik. Ia dituturkan oleh lebih dari 280 juta orang sebagai bahasa pertama, yang mana sebagian besar tinggal di Timur Tengah dan Afrika Utara. Bahasa ini adalah bahasa resmi dari 25 negara, dan merupakan bahasa peribadatan dalam agama Islam karena merupakan bahasa yang dipakai oleh Al-Qur'an. Berdasarkan penyebaran geografisnya, bahasa Arab adalah sebuah percakapan yang memiliki banyak variasi (dialek), beberapa dialeknya bahkan tidak dapat saling mengerti satu sama lain. Bahasa Arab modern telah diklasifikasikan sebagai satu makrobahasa dengan 27 sub-bahasa dalam Bahasa Arab Baku (kadang-kadang disebut Bahasa Arab Sastra) diajarkan secara luas di sekolah dan universitas, serta digunakan di tempat kerja, pemerintahan, dan media massa.

Bahasa Arab Baku berasal dari Bahasa Arab Klasik, satu-satunya anggota rumpun bahasa Arab Utara yang saat ini masih digunakan, sebagaimana terlihat dalam inskripsi peninggalan Arab pra-Islam yang berasal dari abad ke-4. Bahasa Arab Klasik juga telah menjadi bahasa kesusasteraan dan bahasa peribadatan Islam sejak lebih kurang abad ke-6. Abjad Arab ditulis dari kanan ke kiri. Bahasa Arab telah memberi banyak kosakata kepada bahasa lain dari dunia Islam, sama seperti peranan Latin kepada kebanyakan bahasa Eropa. Semasa Abad Pertengahan bahasa Arab juga merupakan alat utama budaya, terutamanya dalam sains, matematik adan filsafah, yang menyebabkan banyak bahasa Eropa turut meminjam banyak kosakata dari bahasa Arab. mengawali seluruh bahan komunikasi bahasa Arab yang hendak disajikan dalam makalah ini, perlu dikemukakan sekedar penjelasan tentang duduk persoalan yang se­sungguhnya dari Bahasa Arab. Tujuannya, agar para mahasiswa terhindar dari kemungkinan terjadinya salah pengertian yang menganggap kecil dan remeh akan pentingnya mempelajari Bahasa Arab. Sebaliknya, dengan pengertian yang benar maka akan tumbuh semangat dan usaha yang tak mengenal lelah untuk mempelajarinya sampai benar-benar berhasil. Bahasa arab juga mempunyai keistimewaan dan karakteristik bahasa arab tersendiri, seperti keistimewaanya untuk keperluan sholat, syiir, dan bahasa Al-Qur;Aniyah yang mana merupakan Kalamullah Langsung.

Bahasa Arab, dapat diartikan sebagai bahasa yang mula-mula berasal, tumbuh, dan berkembang di negara-negara Arab kawasan Timur-Tengah. Dari satu segi, bahasa Arab memang merupakan bahasa agama, bahasa persatuan bagi umat Islam di seluruh dunia. Dengan bahasa inilah Al-Qur’an kitab suci umat Islam diturunkan, dan dengannya pula Nabi Muhammad S.A.W melaksanakan tugas risalahnya kepada umat manusia. Akan tetapi, perkembangan selanjutnya telah menjadikan Bahasa Arab sebagai bahasa internasional seperti halnya Bahasa Inggris yang terkenal itu, sehingga di samping untuk keperluan agama Bahasa Arab juga dapat dipakai sebagai media komunikasi biasa dalam pergaulan bangsa-bangsa di dunia.

 

 

 

 

 

 

SEJARAH BAHASA ARAB

Bahasa arab adalah suatu bahasa dari rumpun bahasa semit selatan yang digunakan oleh orang-orang yang mendiami semenanjung Arabia, di bagian barat daya benua Asia. Setelah menempuh perjalanan berabad-abad, bahasa Arab kini menjadi bahasa resmi di berbagai Negara, seperti Al-Jazair, Irak, Libanon, Libya, Maroko, Mesir, Arab Saudi, Sudah, Suriah, Tunisia, Yordania, dan Negara-negara lain di semenanjung Arabia.[2]

Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa tertua di dunia, namun keadaannya pada awal pertumbuhan dan perkembangannya tidak diketahui dengan pasti. Teks bahasa Arab tertua yang ditemukan hanya dimulai sesudah abad ke-3, sedangkan teks tertua dalam bahasa Arab yang kita kenal sekarang ini dapat diperoleh hanya dari masa dua abad sebelum Islam datang, yaitu dinamakan Sastra Jahiliah ( Al-Adab Al-Jahili ).

 Bahasa Arab dapat dibagi menjadi dua bagian:

1.      Bahasa Arab yang sudah punah ( Al-‘Arabiyah Badi’ah )[3], yaitu bahasa yang telah digunakan oleh keluarga-keluarga Arab yang tinggal di bagian utara Hedjaz dan yang berdekatan dengan batas-batas wilayah Armenia. Karena pembauran bahasa Arab ini dengan bahasa Armenia begitu jauh dari pusat-pusat bahasa Arab yang asli, maka bahasa Arab ini lama kelamaan didominasi oleh bahasa Armenia dan menjadi punah sebelum Islam datang. Yang ditemukan di daerah-daerah itu hanya ukiran-ukiran belaka. Karena itu bahasa Arab yang punah itu disebut bahasa Arab ukiran ( al-‘arabiyyah an-nuqusy).

2.      bahasa Arab yang masih hidup ( al-‘arabiyyah al-baqiyah )[4], yaitu bahasa yang sampai sekarang masih digunakan oleh orang-orang Arab sebagai bahasa sastra, bahasa lisan, dan bahasa tulisan. Bahasa ini tumbuh di negeri Hedjaz dan Nejd, kemudian berkembang ke seluruh Negara-negara Arab.

Diatas dijelaskan bahasa arab itu datang sebelum islam ada, bahasa arab juga memiliki perkembangan dan pertumbuhan sesuai dengan perubahan zaman yaitu :

1.      Periode jahiliah

Pada periode ini muncul nilai-nilai standarisasi pembentukan bahasa Arab fusha, dengan adanya beberapa kegiatan penting yang telah menjadi tradisi masyarakat Mekah. Kegiatan tersebut berupa festival syair-syair Arab (mu’alaqah) yang diadakan di Pasar Ukaz, Majanah, ZulMajah. yang akhirnya mendorong tersiar dan meluasnya bahasa Arab. Pada akhirnya kegiatan tersebut dapat membentuk standarisasi bahasa Arab fusha dan kesusasteraannya.[5]

2.      Periode permulaan Islam

Turunnya Al-Qur’an dengan membawa kosakata baru dengan jumlah yang sangat banyak menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa yang telah sempurna baik dalam mufradat, makna, gramatikal ilmu-ilmu lainnya. Adanya perluasan wilaya-wilayah kekuasaan Islam sampai berdirinya Daulah Umayah. Setelah berkembang kekuasaan Islam, maka orang-orang Islam Arab pindah ke negeri baru, sampai mas Khulafa ar-Rasyidin.

3.      Periode Bani Umayah

Terjadi percampuran orang-orang Arab dengan penduduk asli akibat adanya perluasan wilayah Islam. Ada upaya orang Arab untuk menyebarkan bahasa Arab ke wilayah melalui ekspansi yang beradab. Melakukan Arabisasi dalam berbagai kehidupan, penduduk asli mempelajari bahasa Arab sebagai bahasa agama dan pergaulan.

4.      Periode Bani Abbasiyah

Pemerintah Abbasiyah berkeyakinan bahwa kejayaan pemerintahan dapat bertahan bila bergantung kepada kemajuan agama Islam dan bahasa Arab. Kemajuan agama Islam dipertahnkan dengan cara melaksanakan kegiatan pembedahan Al-Qur’an terhadap cabang-cabang disiplin ilmu pengetahuan, baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan lainnya. Bahasa Arab Baduwi yang bersifat alamiah tetap dipertahankan dan dipandang sebagai bahasa yang bermutu tinggi dan murni yang harus dikuasai oleh putra-putri Bani Abbas. Pada abad ke-4 Hijriah, bahasa Arab fusha sudah menjadi bahasa tulisan untuk keperluan administrasi, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan. Bahasa Arab mulai dipelajari melalui buku- buku, sehingga bahasa fusha berkembang dan meluas

5.      Periode abad ke-5 Hijriah

      Sesudah abad ke-5 H bahasa Arab tidak lagi menjadi bahasa politik dan administrasi pemerintahan, tetapi hanya menjadi bahasa agama. Hal ini terjadi setelah dunia Arab terpecah dan diperintah oleh penguasa politik non-Arab. Bani Saljuk mendeklarasikan bahasa Persia sebagai bahasa resmi agama Islam di bagian timur. Turki Usmani yang menguasai dunia Arab yang lainnya mendeklarasikan bahwa bahasa Turki adalah bahasa administrasi pemerintahan. Sejak saat itu sampai abad ke-7 H bahasa Arab semakin terdesak.[6]

6.      Periode bahasa Arab di zaman baru

Bahasa Arab bangkit kembali dengan dilandasi adanya upaya-upaya pengembangan dari kaum intelektual Mesir yang mendapat pengaruh dari golongan intelektual Eropa yang datang bersama serbuan Napoleon. Bahasa Arab adalah bahasa yang tidak dapat dipisahkan dari Islam. Bahasa ini sering juga disebut sebagai bahasa Islam. Selain itu, bahasa ini dikatakan pula sebagai bahasa al-Qur‘an, karena al-Qur‘an ditulis dengan bahasa tersebut. Bahasa Arab kini dipakai sebagai bahasa resmi Islamic World League, dan Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang beranggotakan 45 negara Islam atau negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. akan tetapi, bukan berarti bahasa Arab hanya digunakan oleh umat Islam saja. Seperti diketahui bahwa kawasan Urubah, yakni kawasan yang meliputi 21 negara Arab yang meliputi Arab Afrika, Arab Asia, maupun Arab Teluk yang tergabung dalam Liga Arab dan berbahasa resmi bahasa Arab, tidak semuanya memeluk Islam. Bahasa Arab sekarang juga merupakan bahasa resmi kelima di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak tahun 1973. Selain itu, bahasa Arab juga dipakai sebagai bahasa resmi Organisasi Persatuan Afrika, OPA.

Dengan demikian, bahasa Arab merupakan bahasa internasional yang digunakan oleh berbagai bangsa di dunia. Di samping itu, bahasa Arab juga merupakan bahasa ilmu pengetahuan yang dipelajari oleh bukan hanya umat Islam saja. jika dihitung jumlah negara yang memakai dan menggunakan Bahasa Arab sebagai bahasa resmi ( bahasa nasional ), niscaya akan diketahui betapa luasnya Timur-Tengah. Dapat disebutkan, antara lain bahasa Arab adalah merupakan bahasa resmi di : Saudi Arabia, Maroko, Aljazair, Tunisia, Libia, Mesir, Sudan, Libanon, Siria, Yordania, Irak, dan Persatuan Emirat Arab [7]

Bahkan Bahasa Arab tidak dapat dipisahkan dengan Islam karena sumber hukum Islam adalah al-Qur‘an dan al-hadis, keduanya berbahasa Arab. Pelaksanaan sholat, baik sholat wajib maupun sunat, juga harus dilakukan dengan bahasa Arab. Sholat tidak sah apabila dilakukan dengan bahasa lain, bukan bahasa Arab. Selanjutnya, perlu dikemukakan pula bahwa kendati pun doa-doa di dalam Islam boleh dilakukan dengan bahasa selain bahasa Arab, namun kenyataannya kebanyakan doa dilakukan juga dengan bahasa Arab selain itu juga bahasa arab mempunyai pertumbuhan dan perkembangan bahasa arab.

Perkembangan bahasa Arab pada masa sebelum Islam didorong oleh hal-hal sebagai berikut[8]: 

1.      adanya dominasi bahasa Quraisy dalam pencampuran dengan bahasa lain sehingga meninggalkan pengaruh yang besar ke dalam dialek-dialek lainnya[9]

2.      adanya pertemuan-pertemuan khusus yang dilakukan pada masa itu antara suku-suku yang ada untuk bermuzakarah (bertukar pikiran untuk suatu masalah) dan bermusyawarah dalam berbagai persoalan dengan mempergunakan bahasa Arab.

3.      adanya pasar-pasar (Aswaq) perdagangan dan sastra yang diadakan pada bulan-bulan tertentu setiap tahunnya yang juga menuntut penggunaan bahasa Arab Quraisy, seperti Suku Ukaz, Majannah, dan zu al-Majaz, dekat kota mekkah.

Turunnya Al-Qur’an dalam bahasa Arab memberikan dukungan yang besar dalam pengembangan bahasa Arab pada masa-masa berikutnya. Pada masa Islam perkembangan bahasa Arab juga sangat didukung oleh beberapa faktor. Di antaranya ialah:

1.      penaklukkan Arab atas bangsa-bangsa lain dengan membawa ajaran Islam yang tercantum dalam Al-Qur’an dan hadis Rasulullah SAW yang menggunakan bahasa Arab dan

2.      kuatnya hubungan politik, ekonomi, dan kebudayaan Arab dengan bangsa-bangsa yang ditaklukkannya.

Selain itu juga bahasa arab juga mempunyai pengaruh bahasa lainnya. Seperti dengan bahasa Eropa lain, banyak kata-kata Inggris diserap dari bahasa Arab, selalunya melalui bahasa Eropa lainnya, terutama dari Spanyol dan Italia, di antaranya kosakata harian seperti "gula" (sukkar), "kapas" (quṭn) atau "majalah" (makhzen). Kata-kata lain yang sangat terkenal misalnya "aljabar", "alkohol" dan "zenith"[10]

Pengaruh Arab telah menjadi paling mendalam di mana pada negara yang dikuasai oleh Islam atau kuasa Islam. Arab adalah sumber kosa kata utama untuk bahasa yang berbagai seperti bahasa Berber, Kurdi, Persia, Swahili, Urdu, Hindi, Turki, Melayu, dan Indonesia, baik juga seperti bahasa lain di negara di mana bahasa ini adalah dituturkan. Contohnya perkataan Arab untuk buku /kita:b/ digunakan dalam semua bahasa yang disenaraikan, selain dari Melayu dan Indonesia (di mana ia spesifiknya bermaksud "buku agama").

Istilah jarak pinjaman dari terminologi agama (seperti Berber taẓallit "sembahyang" /salat), istilah akademik (seperti Ilmu mantiq "logika kalam"), barang ekonomik kata hubung (seperti Urdu lekin "tetapi".) Kebanyakan aneka Berber (seperti Kabyle), bersama dengan Swahili, pinjam setengah bilangan dari Arab. Kebanyakan istilah agama yang digunakan oleh Muslim seluruh dunia adalah pinjaman dari bahasa Arab, seperti salat untuk 'sembahyang' dan imam untuk 'ketua sembahyang'. Dalam bahasa yang tidak berhubungan langsung dengan Dunia Arab, banyak pula kosa kata bahasa Arab yang diserap melalui bahasa lain yang berhubungan dengan bahasa Arab; contohnya, banyak kata dalam bahasa Urdu yang diserap dari bahasa Persia yang berasal dari bahasa Arab, dan banyak kosa kata dalam bahasa Hausa yang diserap dari bahasa Arab melalui Kanuri.

"Arab Umum" atau "Al-'Arabiyyah Al-'Ammiyah" adalah bahasa Arab yang dipakai dalam percakapan sehari-hari di dunia Arab, dan amat berbeda dengan Bahasa Arab tulisan. Perbedaan dialek paling utama ialah antara Afrika Utara (Arab Magrib) dan bagian Timur Tengah (Hijaz). Faktor yang menyebabkan perbedaan dialek bahasa Arab ialah pengaruh substrat (bahasa yang digunakan sebelum bahasa Arab datang). Seperti misalnya pada kata yakun (artinya "itu"), di Irak disebut aku, di Palestina fih, dan di Magribi disebut kayən.

Selain itu juga ada kelompok penggunaan bahasa Arab apat dibagi dua:

1.      bahasa Arab ‘amiyah, yaitu bahasa Arab yang digunakan dalam percakapan sehari-hari. Bahasa ini terdiri dari:

a.       kelompok dialek Hedzjat-Nejd, yang mencakup dialek Hedzjat, Nejd dan yaman; [11]

b.      kelompok dialek suriah, yang mencakup dialek-dialek Arab yang digunakan di suriah, Libanon, Palestina, dan Yordania Timur;

c.       kelompok dialek Irak, yang mencakup dialek-dialek Arab yang digunakan di Negeri-negeri Irak;

d.      kelompok dialek Mesir, yang mencakup dialek-dialek Arab yang digunakan di Mesir dan Sudan; dan

e.       kelompok dialek Maroko, yang mencakup dialek-dialek Arab yang digunakan di Afrika Utara.

2.      Bahasa Arab fusha (fasih ), yaitu bahasa Al-Qur’an dan hadist. Bahasa ini dipergunakan sebagai bahasa tulisan atau bahasa sastra dalam buku, surat-surat kabar, majalah, dalam permasalahan hukum, administrasi, penyusunan puisi (Syair) dan prosa, dalam ceramah-ceramah ilmiah, pengajaran, dan khotbah-khotbah.

KARAKTERISTIK DAN KEISTIMEWAAN BAHASA ARAB

1.      Karakteristik bahasa Arab

Menurut yayan Nurbayan Karakteristik Bahasa terdiri dari [12] :

a.       Berdasarkan aspek sosiologis tiap-tiap bahasa mempunyai beberapa ragam bahasa. Perbedaan tersebut didasarkan atas perbedaan kelas ekonomi dan budaya penuturnya. Bahasa yang digunakan oleh kalangan budayawan akan sangat berbeda dengan bahasa yang digunakan oleh orang yang tidak bisa membaca dan menulis. Bahasa yang 3 digunakan oleh para mahasiswa akan sangat berbeda dengan ragam bahasa yang digunakan oleh para petani. Demikian juga bahasa yang digunakan oleh dosen di perguruan tinggi akan sangat berbeda dengan para kuli ba-ngunan.

b.      Berdasarkan aspek geografis tiap-tiap bahasa mempunyai dialek yang berbeda-beda. Dialek bahasa Arab di Aljazair berbeda dengan dialek bahasa Arab di Sudan, Siria, dan Irak. Demikian juga dialek bahasa Inggris di Irlandia berbeda dengan dialek bahasa Inggris di Skontlandia.

c.       Setiap bahasa mempunyai peringkat-peringkat. Ada yang disebut ba-hasa fushha (resmi) dan ada juga yang dinamakan bahasa „amiyah (sehari-hari).

d.      Ekspresi bahasa bisa melalui media lisan; dan bisa juga melalui media tulisan.

e.       Dalam mengucapkan suatu bahasa, setiap individu akan berbeda antara seseorang dengan yang lainnya. Inilah yang dinamakan dengan Lahjah Fardiyyah (gaya bahasa perorangan).

f.        Bahasa itu mempunyai beberapa tingkatan dalam pembentukannya. Ada tingkatan bunyi, morfem, kosa kata, tata kalimat, dan pemak-naan. Sekumpulan bunyi akan membentuk morfem atau unit sharf, dan sekumpulan morfem akan membentuk kosa kata atau kata, dan sekumpulan dari kata-kata dapat membentuk kalimat.

2.      Keistimewaan Bahasa Arab

Bahasa Arab juga memiliki keistimewaan tersendiri dibanding dengan bahasa-bahasa lainnya. Berikut Kisitimewaan dan Faktor Unggulan bahasa Arab :

a.       Bahasa Arab merupakan bahasa Al-Quran.

Setiap muslim yang ingin membaca dan memahami Al-Quran harus bisa bahasa Arab. Dengan memahami Al-Quran seorang muslim bisa mengetahui perintah-perintah 6 Allah, larangan-larangan-Nya, dan hukum-hukum syariat yang ada di dalamnya.

b.      Bahasa Arab merupakan bahasa dalam shalat. Setiap muslim yang akan melaksanakan ibadah shalat hendaklah melaksanakannya dengan menggunakan bahasa Arab. Bahasa Arab sangat erat kaitannya dengan pokokpokok dari rukun Islam. Dengan demikian mempelajari bahasa Arab merupakan kewajiban bagi setiap muslim.

c.       Bahasa Arab merupakan bahasa Al-hadits. Seorang muslim yang ingin membaca Al-hadits dan memahaminya hendaklah dia mengetahui bahasa Arab.[13]

d.      Posisi ekonomi dunia Arab yang strategis. Dunia Arab sekarang ini mempunyai pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat. Mereka mempunyai kelebihan berupa kekayaan minyak dan hasil tambang. Minyak memberikan kontribusi yang cukup besar bagi perekonomian dan politik. Pentingnya kedudukan ekonomi, politik, dan bahasa tersebut memberikan kontribusi yang besar bagi penduduknya.

e.       Banyaknya jumlah penutur bahasa Arab. Bahasa Arab digunakan sebagai bahasa pertama di dua puluh dua negara Arab. Dan dijadikan sebagai bahasa kedua pada sebagian negara-negara Islam. Ini berarti bahwa sepertujuh negara-negara di dunia menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa pertamanya. Dan sebagian besar masyarakat di negara-negara Islam mempunyai kesiapan mental untuk menerima bahasa Arab, karena sangat berhubungan dengan agama pada masyarakat tersebut

Menurut abdurohman karakteristik bahasa arab merupakan komunikasi internasional dan memiliki peran yang sangat penting dalam mentrasfer khasanah keilmuan baik dari satu generasi ke generasi lainnya dan mencakup semua kehidupan dengan cara bertukat pendapat dan ilmu pengetahun serta teori-teori yang dimiliki dimana menjadi satu kesatuan bagsa dari segi pemikiran, perasaan, perumpamaan, nilai tarbawi dan pendidikan rasional.[14]

Karakteristik bahasa arab dapat didapatkan dalam beberapa aspek yaitu :

1.      Aspek bunyi seperti vocal yang dianggap fenomena, bunyi tenggorokan, bunyi tebal dan lainya,

2.      Aspek kosakata bahasa

3.      Aspek kalimat yaitu tasrif (konjungasi), jumlah fi’liyah, dan kaidah lainya.

URGENSI BAHASA ARAB

Sedemikian pentingnya bahasa maka setiap manusia memiliki kewajiban menguasai suatu bahasa baik dan benar. Kesalahan dalam berbahasa akan menjadikan rusaknya komunikasi atau bahkan berhentinya komunikasi. Oleh karena itu setiap bahasa melengkapi dirinya dengan setiap aturan-aturan dan kaidah-kaidah yang membatasinya baik susunan maupun istilahnya. [15]

 

Yang menjadi persoalan adalah setiap daerah mempunyai bahasa sendiri yang berarti kaidah-kaidahnya pun akan berbeda dengan kemajuan zaman dan peradaban manusia, komunikasi tidak hanya diperlukan di daerah tertentu saja. Meningkatnya kebutuhan hidup manusia memaksa mereka untuk harus bisa berhubungan dengan daerah yang berbeda. Secara otomatis kedua bela pihak harus bisa saling berkomunikasi dengan baik dalam menggunakan bahasa daerah yang lain tersebut. Setiap bahasa mempunyai peraturan dan kaidah yang berbeda maka merupakan masalah besar bagi orang yang mempelajari bahasa lain tersebut. Masalahnya bukan hanya perbedaan kosakata tetapi juga susunan kalimat, rasa bahasa, tulisan dan lain-lain, yang mana semua itu harus dikuasai.

Karena perkembangan zaman juga maka masyarakat Indonesia terpengaruh bangsa Arab yang menyebarkan agama Islam di Indonesia yang kemudian menjadi agama mayoritas di negeri ini. Oleh karena itu mempelajari bahasa Arab khususnya bagi umat Islam karena dalam beribadah khususnya salat selalu dengan menggunakan bahasa Arab begitu pun dalam membaca lantunan ayat suci Al-Qur'an selalu dengan bahasa Arab juga. Karena Al-Qur'an tidak boleh dibaca selain menggunakan bahasa Arab. Baik yang membaca Al-Qur'an itu mengetahui bahasa arab atau tidak. Karena sumber-sumber asli ajaran Islam yakni Al-Qur'an, Hadits dan ilmu-ilmu keislaman tertulis dalam bahasa Arab, maka sangatlah penting bagi umat Islam terutama kalangan ilmuannya untuk mempelajari dan memahami serta menguasainya.

Jika tidak sulit bagi kita untuk mengkaji Islam dari sumber aslinya yang berasal dari bahasa Arab. Oleh karena itu pembelajaran bahasa arab dalam pendidikan Islam sangat penting, disebabkan: pertama, bahwa sumber asli ajaran agama Islam Al-Qur'an dan Hadits ditulis dalam bahasa Arab, kedua, kitab-kitab karya ulama-ulama besar yang mempengaruhi alur pemikiran umat Islam terutama di bidang tafsir, hadits, fiqih, aqidah, tasawuf ditulis dalam bahasa Arab, ketiga, kajian ilmu keislaman akan semakin berbobot jika mengambil rujukan dari bahasa Arab. Demikian bahasa Arab telah menunjukkan betapa penting kedudukannya dalam berbagai aspek, baik sebagai ibadah maupun bahasa komunikasi internasional.

 Sehingga mempelajari bahasa arab merupakan salah satu kunci pokok untuk membuka pintu ilmu pengetahuan, baik agama, sosial, politik, ekonomi, dan kebudayaan. Dalam bukunya yang fenomenal, History of The Arabs Philip K.Hitti mengatakan bahwa pada abad pertengahan selama ratusan tahun bahasa Arab merupakan bahasa Ilmu pengetahuan, budaya, dan pemikiran progresif di seluruh wilayah dunia yang berkedudukan umat muslim.

Dan kita ketahui begitu pentingnya juga bahasa Arab Madrasah.  Pendidikan Islam dilihat dari segi kehidupan struktural umat manusia merupakan salah satu alat pembudayaan manusia itu sendiri. Sebagai suatu alat pendidikan dapat difungsikan untuk mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan hidup manusia kepada titik optimal kemampuannya untuk memperoleh kesejahteraan dan kebahagiaan hidupnya di akhirat. Dengan kata lain tujuan akhir pendidikan Islam adalah pada hakikatnya merupakan realisasi dari cita- cita ajaran Islam itu sendiri, yang membawa misi kesejahteraan umat manusia sebagai hamba Allah Swt, lahir dan batin, dunia dan akhirat berdasarkan al-Qur’an dan Hadits.

Karena sumber-sumber asli ajaran Islam yakni al-Qur’an, hadits dan ilmu- ilmu keislaman tertulis dalam bahasa Arab, maka sangatlah penting bagi umat islam terutama kalangan ilmuannya untuk mempelajari dan memahami serta menguasai bahasa Arab. Jika tidak sulit bagi kita untuk mengkaji Islam dari sumber aslinya yang berasal dari bahasa Arab. Oleh karena itu pembelajaran bahasa Arab dalam Pendidikan Islam sangat penting, disebabkan: pertama, bahwa sumber asli ajaran Islam al-Quran dan Hadits ditulis dalam bahsa Arab, kedua, kitab-kitab karya ulama-ulama besar yang mempengaruhi alur pemikiran umat Islam terutama di bidang tafsir, hadits,fiqih, aqidah, tasawuf ditulis dalam bahasa Arab, ketiga, kajian ilmu keislaman akan semakin berbobot jika mengambil rujukan dari bahasa Arab, keempat, realitas kekinian di kalangan sarjana muslim, terutama Indonesia semakin menipis dalam mengkaji ilmu keislaman yang berbasis bahasa Arab.

Setelah Bahasa Arab dijadikan Allah SWT sebagai bahasa al-Qur’an, maka terjadi perkembangan yang luar biasa pada bahasa ini, sehingga memunculkan berbagai peranan penting dalam intraksi kehidupan umat manusia, khususnya dalam pendidikan Islam, peranan-peranan tersebut dapat diklasifikasi sebagai berikut: Pertama, bahasa Arab berperan sebagai bahasa wahyu, sehingga menjadi bahasa yang istimewa. Indikasinya Allah berkenan berbicara kepada umat manusia dengan bahasa Arab melalui alQuran. Q.S. Yusuf ayat 2 “Sesungguhnya kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya”.[16]

Kedua, peranan bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi umat manusia kepada Allah SWT. Dalam agama Islam terdapat ibadah-ibadah tertentu yaitu sholat, zikir dan do’a yang dilakukan dengan menggunakan bahasa Arab. Sholat sebagai medium manusia berkomunikasi langsung dengan Allah,

seluruh bacaan-bacaan di dalamnya memakai bahasa Arab. Jadi agar mengerti dan memahami maksud didalamnya seseorang perlu mempelajari bahasa Arab. Ketiga, bahasa Arab internasional. Bahasa Arab mempunyai peranan penting dalam dunia internasional, digunakan dalam dunia pendidikan Islam maupun pendidikan non Islam, bahkan menjadi kajian di universitasuniversitas besar duni, seperti Harvard university dan Oxford University. Di samping itu Bahasa Arab juga digunakan dalam forum beskala internasional lainnya seperti pada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Keempat peranan bahasa Arab dalam kajian Islam. Bahasa Arab digunakan dalam berbagai macam kitab-kitab Tafsir, Hadits, Tasawuf, Fiqih, Hukum dan lain-lain. Sehingga untuk memahaminya diperlukan penguasaan bahasa Arab secara komprehenship agar tidak menimbulkan pemahaman yang salah.

Demikian bahasa Arab telah menunjukkan betapa penting kedudukannya dalam berbagai aspek, baik sebagai bahasa wahyu, bahasa ibadah maupun bahasa komunikasi internasional.[17] Sehingga mempelajari bahasa Arab merupakan salah satu kunci pokok untuk membuka pintu ilmu pengetahuan, baik agama, sosial, politik, ekonomi, dan kebudayaan. Dalam bukunya yang fenomenal, History of The Arabs Philip K. Hitti mengatakan bahwa pada Abad Pertengahan selama ratusan tahun bahasa Arab merupakan bahasa ilmu pengetahuan, budaya, dan pemikiran progresif di seluruh wilayah dunia yang beradab. Antara abad ke-9 dan ke-12, semakin banyak karya filsafat, kedokteran, sejarah, agama, astronomi, dan geografi ditulis dalam bahasa Arab dibandingkan dengan bahasa-bahasa lainnya. Dari sinilah masa kegelapan Eropa pada abad pertengahan mulai terang dan melahirkan zaman pembaruan Eropa setelah mengambil dan memindahkan ilmu pengetahuan dan kebudayaan dari kaum muslimin ke dunia Barat.[18] Seorang orientalis barat merasa belum lengkap apabila ia belum mampu dan mengerti bahasa Arab. Bagi mereka bahasa Arab sangatlah penting, karena untuk membaca dan mengetahui karya cendikiawan muslim tidaklah cukup bila hanya melalui terjemahan. Tidak semuanya akan diterjemahkan begitu saja, tentu hanya akan dipilih mana yang baik dan bagus. Inilah yang mengakibatkan mereka mempelajari bahasa Arab secara sungguh-sungguh, sehingga bahasa Arab cepat sekali berkembang dikalangan barat sejak abad pertengahan sampai sekarang. Dengan berperanya bahasa Arab sejak empat belas abad yang lalu, tentu sudah banyak sekali ilmu pengetahuaan yang terkena pengaruh oleh bahasa Arab, baik itu istilah atau ungkapan maupun gaya bahasanya dan sebagaianya yang sampai pada saat ini belum terungkap menjadi tantangan atau tanggung jawab para sarjana muslim untuk meneliti dan menyingkapkannya terlebih lagi dalam bidang keagamaan. Berkembangnya pola pemahaman keagamaan yang bersifat harfiyyah, tekstual, dan parsial dalam melihat eksistensi agama-agama lain. Misalnya, banyak istilah dan idiom seperti jihad dan kafir dalam kitab keagamaan sering dipakai menjustifikasi kepentingan identitas kelompok untuk bertahan dari atau melawan kelompok lain sehingga terjadi “pemaksaan penafsiran”.[19]

 Oleh karena pendidikan Islam mempunyai peranan yang cukup signifikan dalam masalah tersebut. Setiap agama mempunyai kitab suci yang dijadikan acuan dalam bersikap dan bertindak, termasuk Islam yang menjadikan al-Qur’an dan al- Hadits sebagai pedoman hidup, oleh karena kedua sumber ajaran tersebut menggunakan bahasa Arab, maka pembelajaran bahasa Arab dirasa sangat penting sebagai penghantar untuk memahami secara tepat dan bijak tentang isi ajaran kedua sumber tersebut.

PERAN DAN PENGARUH BAHASA ARAB DALAM PENGEMBANGAN ILMU DAN PERADABAN

Dari uraian-uraian yang pernah ada dapat ditegaskan bahwa warisan intelektual Yunani, khusus-nya di bidang ffilsafat yang cukup kaya dan subur itu, ternyata banyak menarik perhatian umat Islam, terutama para mutakallimûn (teolog) yang banyak dihadapkan kepada perdebatan teologis dan kebutuhan untuk menggunakan logika dan filsafat dalam berargumentasi. Khazanah Hellenistik yang pernah dominan cukup lama di berbagai wilayah Asia Barat, Asia Kecil, dan sebagian Afrika mulai menggugah para ilmuwan Islam untuk mengenal dan mempelajarinya. [20]

Pengaruh Hellenisasi telah dimulai pada masa pertengahan dinasti Umayyah dan puncaknya pada masa Abbasiyah. Pengaruh tersebut tampak pada pendirian Pusat Observatori Astronomi di Damaskus, Suriah sekitar 700 M. Dengan kata lain, cikal bakal tradisi ilmiah dan penerjemahan karya-karya dari berbagai bahasa asing ke dalam bahasa Arab mulai berkembang pada masa Bani Umayyah. Puncak kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam terjadi pada masa pemerintahan Bani ‗Abb siyah. Sejarah mencatat bahwa salah satu faktor penting keberhasilan pengembangan peradaban saat itu adalah karena berkembangnya gerakan penerjemahan (arabisasi) yang dimotori oleh elit penguasa, yaitu H run al-Rasy d ( -809 M) dan al-Makmun (786-833 M).

Gerakan penerjemahan itu disosialisasikan dengan ditunjang oleh adanya pusat riset dan pendidikan seperti Bait al-Hikmah dan Dâr alHikmah. Penerjemahan karya-karya asing tidak terbatas pada ilmu-ilmu dasar, filsafat Yunani, melainkan juga mencakup matematika, astronomi, isika, geometeri, optika, musik, dan kedokteran yang berasal dari bahasa Suryani, Persia dan India. Gerakan penerjemahan karya-karya ilmiah berbahasa asing ke dalam ba-hasa Arab tersebut, selain mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, juga berpengaruh besar terhadap wacana keilmuan Islam, baik ilmu-ilmu tradisional maupun ilmu-ilmu rasional, sehingga umat Islam tidak hanya bertindak sebagai pengalih ilmu tetapi juga sebagai penyusun, pengembang, dan pembangun berbagai disiplin ilmu pengetahuan baru. Dalam konteks ini, setidaknya ada tiga tahapan perkembangan peradaban Islam. Pertama, munculnya gerakan penerjemahan dan pemahaman berbagai karya asing ke dalam bahasa Arab. Kedua, implikasi dari gerakan ini, adalah lahirnya fase kreasi ilmu (marhalah al-ibdâ al- ilmî). Bangsa Arab (Muslim) tidak lagi sekadar menerjemah-kan tetapi juga memproduksi: menulis dan mengembangkan ilmu melalui berbagai

BUDAYA ARAB

Kebudayaan cenderung dibentuk oleh lingkungan tepatnya berkembang, tidak terkecuali kebudayaan arab. Sehingga segala sesuatu tentang kehidupan orang arab didasarkan pada tempat dan lingkungan yang ada. Karena tidak kemampuan gurun mendukung kebudayaan bermukim, orang arab terus menerus berpindah-pindah ke daerah subur bagi kelompoknya. [21]

Salah satu tepri etimologi sebut arab bahkan mendasarkan bahwa kata sendiri berakar dari istilah bahasa semit yang berarti berkelana.. orang arab akan menghabiskan musim panasnya disekitar oasis atau sumur manapu yang mereka dapatkan. Padang pasir bukanlah tempat untuk sendirian dengan begitu banyak ancaman terhadap keberlangsungan hidup orang arab, kerja komunitas sagatlah penting bagi penduduk orang arab tersebut.[22]

Secara asal muasal masyarakat keturunan Arb terbagi menjadi dua golongan besar :

1.      Keturunan Qothan yaitu golongan Qathatniyun yang berada diwilayah selatan

2.      Keturunan ismail bin Ibrahim yaitu golongan adnaniyunyang wilayah bagian utara

Dalam perjalanannya Kedua golongan tersebut saling berbaut dan berdagan satu sama lainnya akibat dari perpindahan musim, dan jauh sebelum kedatangan islam, jaziarah arab bagian utara sudah mengetahui tradisi baca tulis dan tradisi ini sagat menguntungkan bagi mereka dari segi keilmuan, syiir penuangan , pengalaman dan sebagainya.[23]

PERAN PENTING BAHASA ARAB PADA ISLAM

Banyak pandangan manusia yang menyelaraskan bahasa Arab dengan Islam. Meskipun, seperti yang kita semua tahu, bahasa Arab bukanlah bahasa yang khusus untuk Islam. Seperti yang ditulis oleh Azhar Arsyad, Bahasa Arab adalah bahasa yang dipilih oleh Allah SWT sebagai bahasa Al-Qur'an. Tetapi kenyataannya adalah bahwa bahasa Arab bukanlah bahasa yang ditujukan untuk Muslim dan Islam saja tetapi juga bahasa yang digunakan oleh non-Muslim dan juga agama lain seperti Yudaismedan Kekristenan. Dengan demikian, bahasa Arab bukanlah bahasa Islam karena bahasa itu tersebar luas digunakan dalam komunikasi oleh komunitas non-Muslim di seluruh dunia. Namun demikian, memang benar bahwa bahasa Arab adalah bahasa kitab suci umat Islam.[24].

Begitu pentingnya bahasa Arab dalam presfektif islam dimana saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan keduanya, Islam menjadi berkembang karena adanya bahasa Arab dan bahasa Arab menjadi ilmu yang berkembangang hingga di masa zaman modern dengan adanya teknologi serta pesatnya islam di sentra nusantara maupun dunia. Umat islam dalam melakukan pembedahan ilmu-ilmu bahasa sagatlah luas dari segi hukum, kesehatan, alam, tatanan bahasa hingga tasawuf semunya tidak luput dari peran bahasa Arab yang sudah menjadi bahas kedua di dunia dalam memberikan komunikasi satu sama lainnya.

KESIMPULAN

Bahasa arab adalah alat komunikasi yang menjadi prioritas umat islam terutama dalam berkomunikasi antara Robnya dan sesame ciptaannya, bahasa arab merupakan bahasa syurga dan bahasa kesatuan yang dipakai hingga sekarang. Sejarah bahasa Arab telah datang sebelum islam itu ada, dan menjadi bahasa yang sangat komplek dan menjadi bahasa indah ketika ulama mengutarkan dalam bentuk sastranya seprti syiir-syiir yang mereka buat dan ketika Al-Qur’an turun bahasa mereka menjadi turun karena bahas Arab Al-qur’an merupakan  bahasa yang tidak dapat ditandingi dengan syiir – syiir manapun. di zaman moderanisasi ini bahasa arab meluas dan falsafah-falsafah bahasa arab terjaga tradisinya dan tidak pernah punah hingga saat ini.

 


 

DAFTAR PUSTAKA

Abdurochman, 2021 ; bahasa Arab dan metodenya : Bandar Lampung : Cv Anugrah Utama raharja

Abdul alim Ibrahim 2002, Al-muwajjahu al-fanni limudarrisi al-lughatul al-‘arabiyyah, Daar al-ma’arif

Ali ahmad markur 1999, tadris funun al-lughatul al-‘arabiyyah, Daar as-syawaf linnasyri wattauzikh:Mesir

Ahmad Hifni & Kamil Ramla Omsyar 2015, Pengantar Metodologi bahasa Arab, Kalimantan IAIN Antasari Press

Azizi Fakhrurozi 2012, Pembelajaran bahasa arab, Jakarta press.

Depertemen Agama RI 1989, Al-Quran dan Terjemahannya (Semarang: Thoha Putra.

Izzan Ahmad 2009, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung: Humaniora

Mukhtar Baisuni Al-Fisyawi 2002, Al-lughatul ‘arabiyyah bidayatan wa nihayatan, qiraatan fi kutubi at-tarikh,(Al-Azhar Al-Sharif Islamic Research Academy General Department.

Makruf Imam 2009, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Aktif, Semarang: Need’s Press.

Ruswandi Uus 2008, Media Pembelajaran, Bandung: CV. Insan Mandiri.

Yusuf alhamadi 1987, asalibut at-tadris at-tarbiyyah al-islamiyyah, Daarul marikh linnasyri:Riyadh

Yayan Nurbayan 2008, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung : Zein Al Bayan.

Azhar Arsyad 2003, Bahasa Arab dan metode pengajarannya (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003).

Philip K. Hitti 2005, History of Arabs, Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta

------1994. “Keberadaan Bahasa Arab dalam Bahasa Indonesia: Tinjauan atas Sumbangannya bagi Perkembangan Bahasa Indonesia”. (Makalah Seminar Pekan Budaya Arab). Yogyakarta: IMABA UGM.

Hadi, Syamsul. “Bahasa Arab dan Studi Sastra Melayu Lama. Makalah untuk Penataran Ilmu Sastra Fakultas Sastra dan Kebudayaan UGM Yogyakarta ( Bandung: citapustaka Media Perintis, 1979)

—— . 1994. “Bahasa Arab dan Komunikasi Intemasional”, makalah untuk Seminar Nasional Budaya Arab. IMABA UGM: Yogyakarta.

—— . 1995. “Bahasa Arab dan Khazanah Intelektual Islam di Indonesia”, makalah untuk Seminar Kontribusi Sastra Arab dalam Khazanah Intelektual Islam Masa Kini: Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 6 Mei 1995.

———–1995 “Bahasa Arab dan Khazanah Sastra Keagamaan di Indonesia”. Jurnal Ilmiah Humaniora. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Budaya UGM

Ikram, A 2003. “Pengaruh Dunia Budaya Islam Terhadap Sastra Klasik Nusantara” makalah Untuk Seminar Nasional Sastra Arab dan Islam. Program Studi Arab, Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indo­nesia.( Jakarta: PT.Rineka Aksara, 2003)

Firas Al-Khateb 2016. Sejarah isalam yang hilang, Yogyakarta ; Bentang pustaka

Taufiq Al-Ashori, Jurnal Peran bahasa arab dalam perkembangan islam dan peradaban, https://osf.io/rnjcd/download diakses pada 11 Desember 2021

Ijalt Jurnal dian ekawati 2019 : uegensi Arabic language in islam education : https://scholar.google.com/citations?view_op=view_citation&hl=id&user=X6OTxegAAAAJ&citation_for_view=X6OTxegAAAAJ:zYLM7Y9cAGgC diakses pada 11 Desember 2021

Tsaqofah Jurnal aris muzhiat, Historiografis arab pra islam http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/tsaqofah/article/view/3189/2333 diakses pada 11 Desember 2021

Jurnal Al-Turos Abdil Majid, 2013 : Relasi Budaya Arab Melayu dalam Sejarah di Indonesia, Relasi Budaya Arab-Melayu dalam Sejarah di Indonesia | Madjid | Buletin Al-Turas (uinjkt.ac.id) diakses pada 12 Desember 2021

 

 



[1] Abdurochman, 2021 ; bahasa Arab dan metodenya : Bandar Lampung : Cv Anugrah Utama raharja, Hal 7

[2] Mukhtar Baisuni Al-Fisyawi, Al-lughatul ‘arabiyyah bidayatan wa nihayatan, qiraatan fi kutubi at-tarikh,(Al-Azhar Al-Sharif Islamic Research Academy General Department, 2002), hal.13.

[3] Abdurochman, 2021 ; bahasa Arab dan metodenya : Bandar Lampung : Cv Anugrah Utama raharja, Hal 10

[4] Abdurochman, 2021 ; bahasa Arab dan metodenya : Bandar Lampung : Cv Anugrah Utama raharja, Hal 10

[5] Azizi Fakhrurozi 2012, Pembelajaran bahasa arab, Jakarta press. Hal 5

[6] Azizi Fakhrurozi 2012, Pembelajaran bahasa arab, Jakarta press. Hal 6

[7] Azizi Fakhrurozi 2012, Pembelajaran bahasa arab, Jakarta press. Hal 4

[8] Ikram, A. “Pengaruh Dunia Budaya Islam Terhadap Sastra Klasik Nusantara” makalah Untuk Seminar Nasional Sas­tra Arab dan Islam. Program Studi Arab, Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.( Jakarta: PT.Rineka Aksara, 2003), hlm. 23

[9] Abdul alim Ibrahim, Al-muwajjahu al-fanni limudarrisi al-lughatul al-‘arabiyyah,( Daar al-ma’arif:cetakan ke-17,2002), hlm 187.

[10] Yusuf alhamadi, asalibut at-tadris at-tarbiyyah al-islamiyyah,(Daarul marikh linnasyri:Riyadh,1987),hlm.4.

[11] Ibid….Hal 6

[12] Yayan Nurbayan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung : Zein Al Bayan, 2008, Hal 1-3

[13] Ahmad Hifni & Kamil Ramla Omsyar 2015, Pengantar Metodologi bahasa Arab, Kalimantan IAIN Antasari Press Hal 5

[14] Abdurochman, 2021 ; bahasa Arab dan metodenya : Bandar Lampung : Cv Anugrah Utama raharja, Hal 22

[15] Ahmad Febi, urgensi Bahasa Arab dalam pendidikan islam, Peper Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sorong, Papua Barat, Indonesia Jurusan Dakwah Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam https://osf.io/preprints/inarxiv/ycvrh/ diaskses tanggal 11 Desember 2021

[16] Depertemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya (Semarang: Thoha Putra,1989), hal. 348.

[17] Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan metode pengajarannya (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), hal. 14

[18] Philip K. Hitti, History of Arabs, (Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2005), hal. 708.

[19] Fauzan al-Ansori, Melawan Konspirasi JIL, (Jakarta:Pustaka al-Furqan, 2003), hal. 68-69.

[20] Taufiq Al-Ashori, Jurnal Peran bahasa arab dalam perkembangan islam dan peradaban, https://osf.io/rnjcd/download diakses pada 11 Desember 2021

[21] Jurnal Al-Turos Abdil Majid, 2013 : Relasi Budaya Arab Melayu dalam Sejarah di Indonesia, Relasi Budaya Arab-Melayu dalam Sejarah di Indonesia | Madjid | Buletin Al-Turas (uinjkt.ac.id) diakses pada 12 Desember 2021

 

[22] Firas Al-Khateb 2016. Sejarah isalam yang hilang, Yogyakarta ; Bentang pustaka hal  5

[23] Tsaqofah Jurnal aris muzhiat, Historiografis arab pra islam http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/tsaqofah/article/view/3189/2333 diakses pada 11 Desember 2021

[24] Ijalt Jurnal dian ekawati 2019 : uegensi Arabic language in islam education : https://scholar.google.com/citations?view_op=view_citation&hl=id&user=X6OTxegAAAAJ&citation_for_view=X6OTxegAAAAJ:zYLM7Y9cAGgC diakses pada tgl 11 Desember 2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengungkap Sejarah dan Evolusi Bahasa Indonesia

HADIS TEMATIK PESERTA DIDIK

DEFINISI FIQIH AL-LUGHOH