KESUKSESAN PENERAPAN BAHASA PADA LINGKUNGAN SEHARI-HARI
KESUKSESAN
PENERAPAN BAHASA PADA LINGKUNGAN SEHARI-HARI
Oleh : M.
Zainal Musthofa
NPM : 2171030015
Peper untuk
melengkapi tugas metode penelitian
Bahasa
adalah sebuah alat perantara yang dipakai manusia sehari-hari, sering bahasa
dipakai untuk komunkasi pada orang lain untuk mengutarakan apa yang
disampaiakan kepada orang lain,begitu pula bahasa Arab bahasa yang sudah ada
sebelum islam ada terkadang kita perfikir dari mana bahasa itu ada bagaimana
bahasa itu tersusun, tanggal berapa bahasa itu muncul, siapa saja yang
merumuskan bahasa itu, terkadang kita harus berfikir keras dan fugsional agar
kita bisa mendekati maksna bahasa itu sendiri.
Kita
ketahui bahwa di Indonesia mimiliki 318 bahasa berupa bahasa resmi daerah
masing-masing dan bahasa fugsional pada daerah tersebut, dan mungkin kita tak
tahu bagaiaman Indonesia itu bisa memiliki banyak bahasa, selain itu juga
bahasa yang ada di dunia kurang lebih 6.500 bahasa dari bahasa etis dan bahasa
nasional mereka, kenapa seseorang ingin pergi ke sebuah negara terkendala pada,
pada dasarnya kita sama saling berkomunikasi seperti definisi diatas, secara
filsafat bahasa perlu kita catat dan data apa kedala bahasa itu tersebut sampai
kita susah untuk berkomuniasi dengan orang lain pada daerah masing-masing, dari
permasalahan tesebut penulis mengutarakan bahwa lingkungan merupakan faktor
utama yang menjadi kendala kita bersama, contoh kita berdomisili di Inggris
maka awal menginjakan kaki pertama kali akan canggung dengan bahasa yang
dipakai sehari –hari dengan bahasa yang sudah dipelajarai.
Begitu
pula dengan penerapan bahasa arab dengan keterampilan muhadasah, atau
bercakap-capak setiap harinya dengan lingkungan yang sangat mendukung dan
lingkungan itu tidak ada campuran bahasa lainya contoh bahasa Indonesia, jawa,
lampung maupun adat lainnya. Begitu pula dengan penerapan bahasa inggris, akan
adanya ketertarikan pada kondisi lingukungan contoh yang paling terkenal yaitu
kampong inggris dimana mereka menerapkan daya tariknya yaitu pada bahasa Arab,
begitu pula da kampong bahasa Arab dan ini kita bisa menemukannya di daerah
jawa, Sumatra, yang menyelggarakan penerapan bahasa arab yaumiyah yaitu kita
bisa menemukan pada pondok pesantren yang sangat kental terkait peraturan
penerapan bahasa, kultur bahasa yang mendukung berupa lingkungan sehari-hari,
dan penerapan metodenya metode dril yaitu mengulang kosakata yang sering
diapakai, metode basaroh yaitu metode langsung, metode hifdiyah yaitu metode
menghafal, kita temukan kegiatan tersebut hanya pada pondok pesantren tertentu,
ada juga sekolah umum yang menerapkan kegiatan tersebut akan tetapi tingkat
kesusksesan 50% dibandingkan dengan pondok pesantren dikarenakan lingkungannya
tidak sama atau berbeda. Demikian dengan dengan Universitas yang mengendalikan
bahasa mereka contoh bahasa Arab, inggris, bahasa negara lainnya, dan
menekankan kepada semua mahasiswa untuk mengikuti peraturan kampus yaitu
penjelasan materi dengan bahasa Arab.
Bahasa
juga bisa hilang dengan kondisi, sosiologi serta geografis seseorang, contoh
orang arab pergi ke inggris, maka orang arab harus bisa bahasa inggris dan jika
sudah berdomisili 1 tahun atau bertahun-tahun bahasa arab akan menurun bahkan
akan hilang, maka dengan menjaga bahasa yaitu berupa komunikasi sehari-hari.
Untuk itu bahasa yang baik yaitu bahasa yang mampu menunjang ketuntasa siswa
tersebut, bagiaman misi, visi, serta tujuan dari penerapan temperature dan
penerapan yang baik tanpa ada perubahan, lingkungan solusinya.
Penerapan
bahasa arab tidaklah mudah bagi seseorang saja untuk mengenal dasar nahwu,
shorof, balaghoh, jika tidak didukung dengan lingkungan yang mendasar ada
kalanya lingkungan itu baik atau buruk maka bahasa akan berkembang, bahasa arab
tidak mudah untuk dipraktekkan di Indonesia karena mayoritas orang Indonesia
selalu mengutamakan bahasanya berbeda dengan orang-orang yang mempunyai
kepribadian rasa ingin tahu dan tidak ada kata lelah untuk memahami serta
mengunakan bahasa arab tersebut. dari pemaparan diatas apa hubungannya dengan
mata kuliah metode penelitian, penulis mengatakan mempunyai hubungan erat
bahkan sangat mendukung dalam mengembagkan bahasa Arab di masyarakat banyak
sekali penelitian yang akan kita hadapi peneliti juga bisa mengunakan
pendekatan kualitatif maupun kuantitatif pada pengembangan dasar penguatan bahasa
arab dilingkungan kita, perlu metode baru yang harus di ciptakan untuk memikat
masyarkat agar rasa ingin tahu pada pembelajaran bahasa arab, jangan hanya
metode ceramah, metode samiyah dan safawiyah, metode dril, metode. Karena
manusia itu makhluk sempurna tapi rasa ingin tahu terlalu terbatas, manusia
tidak bisa menciptakan yang tidak ada menjadi ada dalam lingkungan tapi manusia
bisa mengkeatifitaskan sebuah karya yang sudah diciptakan oleh Allah SWT,
contohnya bahasa Al-Qur’an yaitu bahasa Arab sekarang sangat berkembang di
ranah pendidikan, dari nahwu dasar, shorof, balaghoh, infriti, jurumiyah,
alifiyah, dan banyak kreasinya, rasa ingin tahu itulah yang membuat manusia
sangat luas untuk berfikir luar.
Penulis
berfokus pada sebuah metode Dril dan muhadtasah dengan lingkunga baik, sehingga
bahasa itu tercipta, jika kita
menerapakan bahasa arab di masyarkat mereka menyinggungnya orang aneh atau
alien karena penuis sudah sampaikan diatas bahwa rasa ingin tahu manusia itu
terbatas hanya sedikit dari populasi manusia ingin menjadi yang terbaik untuk
mengembangkan bahasa arab menjadi yang lebih unggul dan bermanfaat bagi kita
dan bagi pembaca.
Komentar