MAKALAH BAHASA ARAB
MAKALAH
BAHASA
ARAB
Tugas
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Dosen Pengampu :
Dr. H. Abdurochman,
M.Ed.
Dr. Rodhy Harisca,
M.Ed.
Pendidikan Bahasa Arab ( PBA )
Disusun Oleh :
M. Zainal Musthofa
NPM : 2171030015
FAKULTAS TARBIYAH
PASCASARJANA
PENDIDIKAN BAHASA ARAB
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGRI
METRO – LAMPUNG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan waktu yang telah di tentukan. Shalawat serta
salam senantiasa tercurah limpahkan pada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW, sampai akhir zaman.
Makalah Mata Kuliah Metodologi Bahasa Arab
yang berjudul “Bahasa Arab” dapat terselesaikan tepat waktu. Dengan selesainya
makalah ini tak lupa penyusun menyampaikan terimakasih pada Dosen Pengampu,
Teman- Teman yang telah membantu
menyumbangkan pikirannya memberi kritik dan saran yang membangun sehingga
makalah ini dapat diselesaikan. Akhirnya penyusun harapkan agar hasil dari
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembelajaran selanjutnya.
Metro, 16 September 201
M.
Zainal Musthofa
DAFTAR ISI
JUDUL................................................................................................................ I
KATA PENGANTAR......................................................................................... II
DAFTAR ISI....................................................................................................... III
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A.
Latar Belakang Masalah............................................................................ 1
B.
Rumusan Masalah..................................................................................... 2
C.
Tujuan Masalah........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 3
A.
Pembahasan............................................................................................. 3
1.
Pengertian Bahasa Arab...................................................................... 3
2.
Karakteristik dan keistimewaan bahasa Arab....................................... 9
3. Urgensi Bahasa Arab.......................................................................... 11
BAB III KESIMPULAN DAN PENUTUP.......................................................... 17
A.
Kesimpulan......................................................................................... 17
Daftar Pustaka...................................................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
Bahasa Arab (اللغة
العربية) al-lughah al-‘Arabīyyah, atau secara ringkas عربي ‘Arabī) adalah salah satu bahasa Semitik Tengah, yang termasuk
dalam rumpun bahasa Semitik dan berkerabat dengan bahasa Ibrani dan
bahasa-bahasa Neo Arami. Bahasa Arab memiliki lebih banyak penutur daripada
bahasa-bahasa lainnya dalam rumpun bahasa Semitik. Ia dituturkan oleh lebih
dari 280 juta orang sebagai bahasa pertama, yang mana sebagian besar tinggal di
Timur Tengah dan Afrika Utara. Bahasa ini adalah bahasa resmi dari 25 negara,
dan merupakan bahasa peribadatan dalam agama Islam karena merupakan bahasa yang
dipakai oleh Al-Qur'an. Berdasarkan penyebaran geografisnya, bahasa Arab adalah
sebuah percakapan yang memiliki banyak variasi (dialek), beberapa dialeknya
bahkan tidak dapat saling mengerti satu sama lain. Bahasa Arab modern telah
diklasifikasikan sebagai satu makrobahasa dengan 27 sub-bahasa dalam Bahasa
Arab Baku (kadang-kadang disebut Bahasa Arab Sastra) diajarkan secara luas di
sekolah dan universitas, serta digunakan di tempat kerja, pemerintahan, dan
media massa.
Bahasa Arab Baku berasal dari Bahasa Arab
Klasik, satu-satunya anggota rumpun bahasa Arab Utara yang saat ini masih
digunakan, sebagaimana terlihat dalam inskripsi peninggalan Arab pra-Islam yang
berasal dari abad ke-4. Bahasa Arab Klasik juga telah menjadi bahasa
kesusasteraan dan bahasa peribadatan Islam sejak lebih kurang abad ke-6. Abjad
Arab ditulis dari kanan ke kiri. Bahasa Arab telah memberi banyak kosakata
kepada bahasa lain dari dunia Islam, sama seperti peranan Latin kepada
kebanyakan bahasa Eropa. Semasa Abad Pertengahan bahasa Arab juga merupakan
alat utama budaya, terutamanya dalam sains, matematik adan filsafah, yang
menyebabkan banyak bahasa Eropa turut meminjam banyak kosakata dari bahasa
Arab. mengawali seluruh bahan komunikasi bahasa Arab yang hendak disajikan dalam
makalah ini, perlu dikemukakan sekedar penjelasan tentang duduk persoalan yang
sesungguhnya dari Bahasa Arab. Tujuannya, agar para mahasiswa terhindar dari
kemungkinan terjadinya salah pengertian yang menganggap kecil dan remeh akan
pentingnya mempelajari Bahasa Arab. Sebaliknya, dengan pengertian yang benar
maka akan tumbuh semangat dan usaha yang tak mengenal lelah untuk
mempelajarinya sampai benar-benar berhasil.
Bahasa arab juga mempunyai keistimewaan dan
karakteristik bahasa arab tersendiri, seperti keistimewaanya untuk keperluan
sholat, syiir, dan bahasa Al-Qur;Aniyah yang mana merupakan Kalamullah
Langsung.
Bahasa Arab, dapat diartikan sebagai bahasa
yang mula-mula berasal, tumbuh, dan berkembang di negara-negara Arab kawasan
Timur-Tengah. Dari satu segi, bahasa Arab memang merupakan bahasa agama, bahasa
persatuan bagi umat Islam di seluruh dunia. Dengan bahasa inilah Al-Qur’an
kitab suci umat Islam diturunkan, dan dengannya pula Nabi Muhammad S.A.W
melaksanakan tugas risalahnya kepada umat manusia. Akan tetapi, perkembangan
selanjutnya telah menjadikan Bahasa Arab sebagai bahasa internasional seperti
halnya Bahasa Inggris yang terkenal itu, sehingga di samping untuk keperluan
agama Bahasa Arab juga dapat dipakai sebagai media komunikasi biasa dalam pergaulan
bangsa-bangsa di dunia.
B.
Rumusan Masalah
Rumusan
masalah pada makalah ini yaitu
1.
Pengertian
bahasa arab ?
2.
Apa karakteristik
dan keistimewaan bahsa Arab ?
3.
Apa Urgensi
Bahasa Arab
C.
Tujuan masalah
1.
Mengetahui Pengertian Bahasa Arab
2.
Mengetahui
karakteristik dan keistimewaan bahsa Arab
3.
Mengetahui
Urgensi Bahasa Arab
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Bahasa Arab
Bahasa arab adalah suatu bahasa dari rumpun
bahasa semit selatan yang digunakan oleh orang-orang yang mendiami semenanjung
Arabia, di bagian barat daya benua Asia. Setelah menempuh perjalanan
berabad-abad, bahasa Arab kini menjadi bahasa resmi di berbagai Negara, seperti
Al-Jazair, Irak, Libanon, Libya, Maroko, Mesir, Arab Saudi, Sudah, Suriah,
Tunisia, Yordania, dan Negara-negara lain di semenanjung Arabia.[1]
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa tertua
di dunia, namun keadaannya pada awal pertumbuhan dan perkembangannya tidak
diketahui dengan pasti. Teks bahasa Arab tertua yang ditemukan hanya dimulai
sesudah abad ke-3, sedangkan teks tertua dalam bahasa Arab yang kita kenal
sekarang ini dapat diperoleh hanya dari masa dua abad sebelum Islam datang,
yaitu dinamakan Sastra Jahiliah ( Al-Adab Al-Jahili ).
Bahasa
Arab dapat dibagi menjadi dua bagian:
1.
Bahasa Arab yang sudah punah ( Al-‘Arabiyah
Badi’ah ), yaitu bahasa yang telah digunakan oleh keluarga-keluarga Arab
yang tinggal di bagian utara Hedjaz dan yang berdekatan dengan batas-batas
wilayah Armenia. Karena pembauran bahasa Arab ini dengan bahasa Armenia begitu
jauh dari pusat-pusat bahasa Arab yang asli, maka bahasa Arab ini lama kelamaan
didominasi oleh bahasa Armenia dan menjadi punah sebelum Islam datang. Yang
ditemukan di daerah-daerah itu hanya ukiran-ukiran belaka. Karena itu bahasa
Arab yang punah itu disebut bahasa Arab ukiran ( al-‘arabiyyah an-nuqusy).
2. bahasa Arab yang masih hidup ( al-‘arabiyyah
al-baqiyah ), yaitu bahasa yang sampai sekarang masih digunakan oleh
orang-orang Arab sebagai bahasa sastra, bahasa lisan, dan bahasa tulisan.
Bahasa ini tumbuh di negeri Hedjaz dan Nejd, kemudian berkembang
ke seluruh Negara-negara Arab.
Diatas
dijelaskan bahasa arab itu datang sebelum islam ada, bahasa arab juga memiliki
perkembangan dan pertumbuhan sesuai dengan perubahan zaman yaitu :
1.
Periode jahiliah
Pada periode ini muncul nilai-nilai
standarisasi pembentukan bahasa Arab fusha, dengan adanya beberapa kegiatan
penting yang telah menjadi tradisi masyarakat Mekah. Kegiatan tersebut berupa
festival syair-syair Arab (mu’alaqah) yang diadakan di Pasar Ukaz, Majanah,
ZulMajah. yang akhirnya mendorong tersiar dan meluasnya bahasa Arab. Pada
akhirnya kegiatan tersebut dapat membentuk standarisasi bahasa Arab fusha dan
kesusasteraannya.
2.
Periode permulaan Islam
Turunnya Al-Qur’an dengan membawa
kosakata baru dengan jumlah yang sangat banyak menjadikan bahasa Arab sebagai
bahasa yang telah sempurna baik dalam mufradat, makna, gramatikal ilmu-ilmu
lainnya. Adanya perluasan wilaya-wilayah kekuasaan Islam sampai berdirinya
Daulah Umayah. Setelah berkembang kekuasaan Islam, maka orang-orang Islam Arab
pindah ke negeri baru, sampai mas Khulafa ar-Rasyidin.
3.
Periode Bani Umayah
Terjadi percampuran orang-orang Arab
dengan penduduk asli akibat adanya perluasan wilayah Islam. Ada upaya orang
Arab untuk menyebarkan bahasa Arab ke wilayah melalui ekspansi yang beradab.
Melakukan Arabisasi dalam berbagai kehidupan, penduduk asli mempelajari bahasa
Arab sebagai bahasa agama dan pergaulan.
4.
Periode Bani Abbasiyah
Pemerintah Abbasiyah berkeyakinan bahwa
kejayaan pemerintahan dapat bertahan bila bergantung kepada kemajuan agama
Islam dan bahasa Arab. Kemajuan agama Islam dipertahnkan dengan cara
melaksanakan kegiatan pembedahan Al-Qur’an terhadap cabang-cabang disiplin ilmu
pengetahuan, baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan lainnya. Bahasa Arab Baduwi
yang bersifat alamiah tetap dipertahankan dan dipandang sebagai bahasa yang
bermutu tinggi dan murni yang harus dikuasai oleh putra-putri Bani Abbas. Pada
abad ke-4 Hijriah, bahasa Arab fusha sudah menjadi bahasa tulisan untuk
keperluan administrasi, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan. Bahasa Arab mulai
dipelajari melalui buku- buku, sehingga bahasa fusha berkembang dan meluas
5.
Periode abad ke-5 Hijriah
Sesudah abad ke-5 H bahasa Arab tidak lagi
menjadi bahasa politik dan administrasi pemerintahan, tetapi hanya menjadi
bahasa agama. Hal ini terjadi setelah dunia Arab terpecah dan diperintah oleh
penguasa politik non-Arab. Bani Saljuk mendeklarasikan bahasa Persia sebagai
bahasa resmi agama Islam di bagian timur. Turki Usmani yang menguasai dunia
Arab yang lainnya mendeklarasikan bahwa bahasa Turki adalah bahasa administrasi
pemerintahan. Sejak saat itu sampai abad ke-7 H bahasa Arab semakin terdesak.
6.
Periode bahasa Arab di
zaman baru
Bahasa Arab bangkit kembali dengan dilandasi
adanya upaya-upaya pengembangan dari kaum intelektual Mesir yang mendapat
pengaruh dari golongan intelektual Eropa yang datang bersama serbuan Napoleon.
Bahasa Arab adalah bahasa yang tidak dapat dipisahkan dari
Islam. Bahasa ini sering juga disebut sebagai bahasa Islam. Selain itu, bahasa
ini dikatakan pula sebagai bahasa al-Qur‘an, karena al-Qur‘an ditulis dengan
bahasa tersebut. Bahasa Arab kini dipakai sebagai bahasa resmi Islamic World
League, dan Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang beranggotakan 45 negara
Islam atau negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. akan tetapi, bukan
berarti bahasa Arab hanya digunakan oleh umat Islam saja. Seperti diketahui
bahwa kawasan Urubah, yakni kawasan yang meliputi 21 negara Arab yang meliputi
Arab Afrika, Arab Asia, maupun Arab Teluk yang tergabung dalam Liga Arab dan
berbahasa resmi bahasa Arab, tidak semuanya memeluk Islam. Bahasa Arab sekarang
juga merupakan bahasa resmi kelima di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak
tahun 1973. Selain itu, bahasa Arab juga dipakai sebagai bahasa resmi Organisasi
Persatuan Afrika, OPA.
Dengan demikian, bahasa Arab merupakan bahasa internasional
yang digunakan oleh berbagai bangsa di dunia. Di samping itu, bahasa Arab juga
merupakan bahasa ilmu pengetahuan yang dipelajari oleh bukan hanya umat Islam
saja. jika dihitung jumlah negara yang memakai dan menggunakan Bahasa Arab
sebagai bahasa resmi ( bahasa nasional ), niscaya akan diketahui betapa luasnya
Timur-Tengah. Dapat disebutkan, antara lain bahasa Arab adalah merupakan bahasa
resmi di : Saudi Arabia, Maroko, Aljazair, Tunisia, Libia, Mesir, Sudan,
Libanon, Siria, Yordania, Irak, dan Persatuan Emirat Arab
Bahkan Bahasa Arab tidak dapat dipisahkan dengan Islam karena
sumber hukum Islam adalah al-Qur‘an dan al-hadis, keduanya berbahasa Arab.
Pelaksanaan sholat, baik sholat wajib maupun sunat, juga harus dilakukan dengan
bahasa Arab. Sholat tidak sah apabila dilakukan dengan bahasa lain, bukan
bahasa Arab. Selanjutnya, perlu dikemukakan pula bahwa kendati pun doa-doa di
dalam Islam boleh dilakukan dengan bahasa selain bahasa Arab, namun
kenyataannya kebanyakan doa dilakukan juga dengan bahasa Arab selain itu juga
bahasa arab mempunyai pertumbuhan dan perkembangan bahasa arab.
Perkembangan bahasa Arab pada masa sebelum Islam didorong
oleh hal-hal sebagai berikut[2]:
1. adanya dominasi bahasa Quraisy dalam pencampuran dengan
bahasa lain sehingga meninggalkan pengaruh yang besar ke dalam dialek-dialek
lainnya[3]
2. adanya pertemuan-pertemuan khusus yang dilakukan pada masa
itu antara suku-suku yang ada untuk bermuzakarah (bertukar pikiran untuk suatu
masalah) dan bermusyawarah dalam berbagai persoalan dengan mempergunakan bahasa
Arab.
3. adanya pasar-pasar (Aswaq) perdagangan dan sastra yang
diadakan pada bulan-bulan tertentu setiap tahunnya yang juga menuntut
penggunaan bahasa Arab Quraisy, seperti Suku Ukaz, Majannah, dan zu al-Majaz,
dekat kota mekkah.
Turunnya Al-Qur’an dalam bahasa Arab memberikan dukungan yang
besar dalam pengembangan bahasa Arab pada masa-masa berikutnya. Pada masa Islam
perkembangan bahasa Arab juga sangat didukung oleh beberapa faktor. Di
antaranya ialah:
1. penaklukkan Arab atas bangsa-bangsa lain dengan membawa
ajaran Islam yang tercantum dalam Al-Qur’an dan hadis Rasulullah SAW yang
menggunakan bahasa Arab dan
2. kuatnya hubungan politik, ekonomi, dan kebudayaan Arab dengan
bangsa-bangsa yang ditaklukkannya.
Selain itu juga bahasa arab juga mempunyai pengaruh bahasa
lainnya. Seperti dengan bahasa Eropa lain, banyak kata-kata Inggris diserap
dari bahasa Arab, selalunya melalui bahasa Eropa lainnya, terutama dari Spanyol
dan Italia, di antaranya kosakata harian seperti "gula" (sukkar),
"kapas" (quṭn) atau "majalah" (makhzen). Kata-kata lain
yang sangat terkenal misalnya "aljabar", "alkohol" dan
"zenith"[4]
Pengaruh Arab telah menjadi paling mendalam di mana pada
negara yang dikuasai oleh Islam atau kuasa Islam. Arab adalah sumber kosa kata
utama untuk bahasa yang berbagai seperti bahasa Berber, Kurdi, Persia, Swahili,
Urdu, Hindi, Turki, Melayu, dan Indonesia, baik juga seperti bahasa lain di
negara di mana bahasa ini adalah dituturkan. Contohnya perkataan Arab untuk
buku /kita:b/ digunakan dalam semua bahasa yang disenaraikan, selain dari
Melayu dan Indonesia (di mana ia spesifiknya bermaksud "buku agama").
Istilah jarak pinjaman dari terminologi agama (seperti Berber
taẓallit "sembahyang" /salat), istilah akademik (seperti Ilmu mantiq
"logika kalam"), barang ekonomik kata hubung (seperti Urdu lekin
"tetapi".) Kebanyakan aneka Berber (seperti Kabyle), bersama dengan
Swahili, pinjam setengah bilangan dari Arab. Kebanyakan istilah agama yang
digunakan oleh Muslim seluruh dunia adalah pinjaman dari bahasa Arab, seperti
salat untuk 'sembahyang' dan imam untuk 'ketua sembahyang'. Dalam bahasa yang
tidak berhubungan langsung dengan Dunia Arab, banyak pula kosa kata bahasa Arab
yang diserap melalui bahasa lain yang berhubungan dengan bahasa Arab;
contohnya, banyak kata dalam bahasa Urdu yang diserap dari bahasa Persia yang
berasal dari bahasa Arab, dan banyak kosa kata dalam bahasa Hausa yang diserap
dari bahasa Arab melalui Kanuri.
"Arab Umum" atau "Al-'Arabiyyah Al-'Ammiyah"
adalah bahasa Arab yang dipakai dalam percakapan sehari-hari di dunia Arab, dan
amat berbeda dengan Bahasa Arab tulisan. Perbedaan dialek paling utama ialah
antara Afrika Utara (Arab Magrib) dan bagian Timur Tengah (Hijaz). Faktor yang
menyebabkan perbedaan dialek bahasa Arab ialah pengaruh substrat (bahasa yang
digunakan sebelum bahasa Arab datang). Seperti misalnya pada kata yakun
(artinya "itu"), di Irak disebut aku, di Palestina fih, dan di
Magribi disebut kayən.
Selain itu juga ada kelompok
penggunaan bahasa Arab apat dibagi dua:
1. bahasa Arab ‘amiyah, yaitu bahasa Arab yang digunakan dalam
percakapan sehari-hari. Bahasa ini terdiri dari:
a.
kelompok dialek Hedzjat-Nejd, yang mencakup dialek Hedzjat,
Nejd dan yaman;
b.
kelompok dialek suriah, yang mencakup dialek-dialek Arab yang
digunakan di suriah, Libanon, Palestina, dan Yordania Timur;
c.
kelompok dialek Irak, yang mencakup dialek-dialek Arab yang
digunakan di Negeri-negeri Irak;
d.
kelompok dialek Mesir, yang mencakup dialek-dialek Arab yang
digunakan di Mesir dan Sudan; dan
e.
kelompok dialek Maroko, yang mencakup dialek-dialek Arab yang
digunakan di Afrika Utara.
2. Bahasa Arab fusha (fasih ), yaitu bahasa Al-Qur’an dan
hadist. Bahasa ini dipergunakan sebagai bahasa tulisan atau bahasa sastra dalam
buku, surat-surat kabar, majalah, dalam permasalahan hukum, administrasi,
penyusunan puisi (Syair) dan prosa, dalam ceramah-ceramah ilmiah, pengajaran,
dan khotbah-khotbah.
B. Karakteristik
dan keistimewaan Bahasa Arab
1.
Karakteristik bahasa Arab
Menurut yayan Nurbayan Karakteristik Bahasa terdiri dari
[5] :
a. Berdasarkan aspek sosiologis tiap-tiap bahasa mempunyai beberapa
ragam bahasa. Perbedaan tersebut didasarkan atas perbedaan kelas ekonomi dan
budaya penuturnya. Bahasa yang digunakan oleh kalangan budayawan akan sangat
berbeda dengan bahasa yang digunakan oleh orang yang tidak bisa membaca dan
menulis. Bahasa yang 3 digunakan oleh para mahasiswa akan sangat berbeda dengan
ragam bahasa yang digunakan oleh para petani. Demikian juga bahasa yang
digunakan oleh dosen di perguruan tinggi akan sangat berbeda dengan para kuli
ba-ngunan.
b. Berdasarkan aspek geografis tiap-tiap bahasa mempunyai dialek
yang berbeda-beda. Dialek bahasa Arab di Aljazair berbeda dengan dialek bahasa
Arab di Sudan, Siria, dan Irak. Demikian juga dialek bahasa Inggris di Irlandia
berbeda dengan dialek bahasa Inggris di Skontlandia.
c. Setiap bahasa mempunyai peringkat-peringkat. Ada yang disebut
ba-hasa fushha (resmi) dan ada juga yang dinamakan bahasa „amiyah
(sehari-hari).
d. Ekspresi bahasa bisa melalui media lisan; dan bisa juga melalui
media tulisan.
e. Dalam mengucapkan suatu bahasa, setiap individu akan berbeda
antara seseorang dengan yang lainnya. Inilah yang dinamakan dengan Lahjah
Fardiyyah (gaya bahasa perorangan).
f.
Bahasa itu mempunyai
beberapa tingkatan dalam pembentukannya. Ada tingkatan bunyi, morfem, kosa
kata, tata kalimat, dan pemak-naan. Sekumpulan bunyi akan membentuk morfem atau
unit sharf, dan sekumpulan morfem akan membentuk kosa kata atau kata, dan
sekumpulan dari kata-kata dapat membentuk kalimat.
2. Keistimewaan Bahasa Arab
Bahasa
Arab juga memiliki keistimewaan tersendiri dibanding dengan bahasa-bahasa
lainnya. Berikut Kisitimewaan dan Faktor Unggulan bahasa Arab :
a.
Bahasa Arab merupakan
bahasa Al-Quran.
Setiap muslim yang ingin membaca dan
memahami Al-Quran harus bisa bahasa Arab. Dengan memahami Al-Quran seorang
muslim bisa mengetahui perintah-perintah 6 Allah, larangan-larangan-Nya, dan
hukum-hukum syariat yang ada di dalamnya.
b. Bahasa Arab merupakan bahasa dalam shalat. Setiap muslim yang
akan melaksanakan ibadah shalat hendaklah melaksanakannya dengan menggunakan
bahasa Arab. Bahasa Arab sangat erat kaitannya dengan pokokpokok dari rukun
Islam. Dengan demikian mempelajari bahasa Arab merupakan kewajiban bagi setiap
muslim.
c. Bahasa Arab merupakan bahasa Al-hadits. Seorang muslim yang
ingin membaca Al-hadits dan memahaminya hendaklah dia mengetahui bahasa Arab.
d. Posisi ekonomi dunia Arab yang strategis. Dunia Arab sekarang
ini mempunyai pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat. Mereka mempunyai kelebihan
berupa kekayaan minyak dan hasil tambang. Minyak memberikan kontribusi yang
cukup besar bagi perekonomian dan politik. Pentingnya kedudukan ekonomi,
politik, dan bahasa tersebut memberikan kontribusi yang besar bagi penduduknya.
e. Banyaknya jumlah penutur bahasa Arab. Bahasa Arab digunakan
sebagai bahasa pertama di dua puluh dua negara Arab. Dan dijadikan sebagai
bahasa kedua pada sebagian negara-negara Islam. Ini berarti bahwa sepertujuh
negara-negara di dunia menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa pertamanya. Dan
sebagian besar masyarakat di negara-negara Islam mempunyai kesiapan mental
untuk menerima bahasa Arab, karena sangat berhubungan dengan agama pada
masyarakat tersebut
C. Urgensi
Bahasa Arab
Sedemikian pentingnya
bahasa maka setiap manusia memiliki kewajiban menguasai suatu bahasa baik dan
benar. Kesalahan dalam berbahasa akan menjadikan rusaknya komunikasi atau
bahkan berhentinya komunikasi. Oleh karena itu setiap bahasa melengkapi dirinya
dengan setiap aturan-aturan dan kaidah-kaidah yang membatasinya baik susunan
maupun istilahnya. [6]
Yang menjadi persoalan
adalah setiap daerah mempunyai bahasa sendiri yang berarti kaidah-kaidahnya pun
akan berbeda dengan kemajuan zaman dan peradaban manusia, komunikasi tidak
hanya diperlukan di daerah tertentu saja. Meningkatnya kebutuhan hidup manusia
memaksa mereka untuk harus bisa berhubungan dengan daerah yang berbeda. Secara
otomatis kedua bela pihak harus bisa saling berkomunikasi dengan baik dalam
menggunakan bahasa daerah yang lain tersebut. Setiap bahasa mempunyai peraturan
dan kaidah yang berbeda maka merupakan masalah besar bagi orang yang
mempelajari bahasa lain tersebut. Masalahnya bukan hanya perbedaan kosakata
tetapi juga susunan kalimat, rasa bahasa, tulisan dan lain-lain, yang mana
semua itu harus dikuasai.
Karena perkembangan
zaman juga maka masyarakat Indonesia terpengaruh bangsa Arab yang menyebarkan
agama Islam di Indonesia yang kemudian menjadi agama mayoritas di negeri ini.
Oleh karena itu mempelajari bahasa Arab khususnya bagi umat Islam karena dalam
beribadah khususnya salat selalu dengan menggunakan bahasa Arab begitu pun
dalam membaca lantunan ayat suci Al-Qur'an selalu dengan bahasa Arab juga.
Karena Al-Qur'an tidak boleh dibaca selain menggunakan bahasa Arab. Baik yang
membaca Al-Qur'an itu mengetahui bahasa arab atau tidak. Karena sumber-sumber
asli ajaran Islam yakni Al-Qur'an, Hadits dan ilmu-ilmu keislaman tertulis
dalam bahasa Arab, maka sangatlah penting bagi umat Islam terutama kalangan
ilmuannya untuk mempelajari dan memahami serta menguasainya.
Jika tidak sulit bagi
kita untuk mengkaji Islam dari sumber aslinya yang berasal dari bahasa Arab.
Oleh karena itu pembelajaran bahasa arab dalam pendidikan Islam sangat penting,
disebabkan: pertama, bahwa sumber asli ajaran agama Islam Al-Qur'an dan Hadits
ditulis dalam bahasa Arab, kedua, kitab-kitab karya ulama-ulama besar yang
mempengaruhi alur pemikiran umat Islam terutama di bidang tafsir, hadits,
fiqih, aqidah, tasawuf ditulis dalam bahasa Arab, ketiga, kajian ilmu keislaman
akan semakin berbobot jika mengambil rujukan dari bahasa Arab. Demikian bahasa
Arab telah menunjukkan betapa penting kedudukannya dalam berbagai aspek, baik
sebagai ibadah maupun bahasa komunikasi internasional.
Sehingga mempelajari bahasa arab merupakan
salah satu kunci pokok untuk membuka pintu ilmu pengetahuan, baik agama,
sosial, politik, ekonomi, dan kebudayaan. Dalam bukunya yang fenomenal, History
of The Arabs Philip K.Hitti mengatakan bahwa pada abad pertengahan selama
ratusan tahun bahasa Arab merupakan bahasa Ilmu pengetahuan, budaya, dan
pemikiran progresif di seluruh wilayah dunia yang berkedudukan umat muslim.
Dan kita ketahui begitu
pentingnya juga bahasa Arab Madrasah.
Pendidikan Islam dilihat dari segi kehidupan struktural umat manusia
merupakan salah satu alat pembudayaan manusia itu sendiri. Sebagai suatu alat
pendidikan dapat difungsikan untuk mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan
hidup manusia kepada titik optimal kemampuannya untuk memperoleh kesejahteraan
dan kebahagiaan hidupnya di akhirat. Dengan kata lain tujuan akhir pendidikan
Islam adalah pada hakikatnya merupakan realisasi dari cita- cita ajaran Islam
itu sendiri, yang membawa misi kesejahteraan umat manusia sebagai hamba Allah
Swt, lahir dan batin, dunia dan akhirat berdasarkan al-Qur’an dan Hadits.
Karena sumber-sumber
asli ajaran Islam yakni al-Qur’an, hadits dan ilmu- ilmu keislaman tertulis
dalam bahasa Arab, maka sangatlah penting bagi umat islam terutama kalangan
ilmuannya untuk mempelajari dan memahami serta menguasai bahasa Arab. Jika
tidak sulit bagi kita untuk mengkaji Islam dari sumber aslinya yang berasal
dari bahasa Arab. Oleh karena itu pembelajaran bahasa Arab dalam Pendidikan
Islam sangat penting, disebabkan: pertama, bahwa sumber asli ajaran Islam
al-Quran dan Hadits ditulis dalam bahsa Arab, kedua, kitab-kitab karya
ulama-ulama besar yang mempengaruhi alur pemikiran umat Islam terutama di
bidang tafsir, hadits,fiqih, aqidah, tasawuf ditulis dalam bahasa Arab, ketiga,
kajian ilmu keislaman akan semakin berbobot jika mengambil rujukan dari bahasa
Arab, keempat, realitas kekinian di kalangan sarjana muslim, terutama Indonesia
semakin menipis dalam mengkaji ilmu keislaman yang berbasis bahasa Arab.
Setelah Bahasa Arab
dijadikan Allah SWT sebagai bahasa al-Qur’an, maka terjadi perkembangan yang
luar biasa pada bahasa ini, sehingga memunculkan berbagai peranan penting dalam
intraksi kehidupan umat manusia, khususnya dalam pendidikan Islam,
peranan-peranan tersebut dapat diklasifikasi sebagai berikut: Pertama, bahasa
Arab berperan sebagai bahasa wahyu, sehingga menjadi bahasa yang istimewa.
Indikasinya Allah berkenan berbicara kepada umat manusia dengan bahasa Arab
melalui alQuran. Q.S. Yusuf ayat 2 “Sesungguhnya kami menurunkannya berupa
Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya”.[7]
Kedua, peranan bahasa
Arab sebagai bahasa komunikasi umat manusia kepada Allah SWT. Dalam agama Islam
terdapat ibadah-ibadah tertentu yaitu sholat, zikir dan do’a yang dilakukan
dengan menggunakan bahasa Arab. Sholat sebagai medium manusia berkomunikasi
langsung dengan Allah,
seluruh bacaan-bacaan di dalamnya memakai bahasa Arab.
Jadi agar mengerti dan memahami maksud didalamnya seseorang perlu mempelajari
bahasa Arab. Ketiga, bahasa Arab internasional. Bahasa Arab mempunyai peranan
penting dalam dunia internasional, digunakan dalam dunia pendidikan Islam
maupun pendidikan non Islam, bahkan menjadi kajian di universitasuniversitas
besar duni, seperti Harvard university dan Oxford University. Di samping itu
Bahasa Arab juga digunakan dalam forum beskala internasional lainnya seperti
pada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Keempat peranan bahasa Arab dalam kajian
Islam. Bahasa Arab digunakan dalam berbagai macam kitab-kitab Tafsir, Hadits,
Tasawuf, Fiqih, Hukum dan lain-lain. Sehingga untuk memahaminya diperlukan
penguasaan bahasa Arab secara komprehenship agar tidak menimbulkan pemahaman
yang salah.
Demikian bahasa Arab telah menunjukkan betapa penting
kedudukannya dalam berbagai aspek, baik sebagai bahasa wahyu, bahasa ibadah
maupun bahasa komunikasi internasional.[8]
Sehingga mempelajari bahasa Arab merupakan salah satu kunci pokok untuk membuka
pintu ilmu pengetahuan, baik agama, sosial, politik, ekonomi, dan kebudayaan.
Dalam bukunya yang fenomenal, History of The Arabs Philip K. Hitti mengatakan
bahwa pada Abad Pertengahan selama ratusan tahun bahasa Arab merupakan bahasa
ilmu pengetahuan, budaya, dan pemikiran progresif di seluruh wilayah dunia yang
beradab. Antara abad ke-9 dan ke-12, semakin banyak karya filsafat, kedokteran,
sejarah, agama, astronomi, dan geografi ditulis dalam bahasa Arab dibandingkan
dengan bahasa-bahasa lainnya. Dari sinilah masa kegelapan Eropa pada abad
pertengahan mulai terang dan melahirkan zaman pembaruan Eropa setelah mengambil
dan memindahkan ilmu pengetahuan dan kebudayaan dari kaum muslimin ke dunia
Barat.[9]
Seorang orientalis barat merasa belum lengkap apabila ia belum mampu dan
mengerti bahasa Arab. Bagi mereka bahasa Arab sangatlah penting, karena untuk
membaca
dan mengetahui karya cendikiawan muslim tidaklah cukup
bila hanya melalui terjemahan. Tidak semuanya akan diterjemahkan begitu saja,
tentu hanya akan dipilih mana yang baik dan bagus. Inilah yang mengakibatkan
mereka mempelajari bahasa Arab secara sungguh-sungguh, sehingga bahasa Arab
cepat sekali berkembang dikalangan barat sejak abad pertengahan sampai
sekarang. Dengan berperanya bahasa Arab sejak empat belas abad yang lalu, tentu
sudah banyak sekali ilmu pengetahuaan yang terkena pengaruh oleh bahasa Arab,
baik itu istilah atau ungkapan maupun gaya bahasanya dan sebagaianya yang
sampai pada saat ini belum terungkap menjadi tantangan atau tanggung jawab para
sarjana muslim untuk meneliti dan menyingkapkannya terlebih lagi dalam bidang
keagamaan. Berkembangnya pola pemahaman keagamaan yang bersifat harfiyyah,
tekstual, dan parsial dalam melihat eksistensi agama-agama lain. Misalnya,
banyak istilah dan idiom seperti jihad dan kafir dalam kitab keagamaan sering
dipakai menjustifikasi kepentingan identitas kelompok untuk bertahan dari atau
melawan kelompok lain sehingga terjadi “pemaksaan penafsiran”.[10]
Oleh karena
pendidikan Islam mempunyai peranan yang cukup signifikan dalam masalah
tersebut. Setiap agama mempunyai kitab suci yang dijadikan acuan dalam bersikap
dan bertindak, termasuk Islam yang menjadikan al-Qur’an dan al- Hadits sebagai
pedoman hidup, oleh karena kedua sumber ajaran tersebut menggunakan bahasa
Arab, maka pembelajaran bahasa Arab dirasa sangat penting sebagai penghantar
untuk memahami secara tepat dan bijak tentang isi ajaran kedua sumber tersebut.
.
BAB
III
KESIMPULAN
DAN PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari urain di atas kita ketahui bahasa Arab merupakan
bahasa yang mudah kita paham dan kita pelajari, bahasa arab sudah ada ketika
nabi adam turun kebumi, akan tetapi secara pengertian bahasa itu datang pada
abat ke 3 sebelum islam itu datang.
Bahkan Imam Syafi‟i mengharuskan
setiap Muslim untuk belajar bahasa Arab. Imam Asy-Syafi‟i mengatakan, Manusia
menjadi buta agama, bodoh dan selalu berselisih paham lantaran mereka
meninggalkan bahasa Arab, dan lebih mengutamakan konsep Aristoteles. Bahasa Arab
berbeda dengan bahasa-bahasa lain yang menjadi alat komunikasi di kalangan umat
manusia. Ragam keunggulan bahasa Arab begitu banyak. Idealnya, umat Islam
mencurahkan perhatiannya terhadap bahasa ini.
Perkembangan bahasa Arab pada masa
sebelum Islam didorong oleh hal-hal. Turunnya Al-Qur‟an dalam bahasa Arab
memberikan dukungan yang besar dalam pengembangan bahasa Arab pada masa-masa
berikutnya. Penggunaan bahasa Arab dapat dibagi dua. Pertama, bahasa Arab
„amiyah, yaitu bahasa Arab yang digunakan dalam percakapan sehari-hari. Kedua,
bahasa Arab fusha (fasih ), yaitu bahasa Al-Qur‟an dan Hadist. Bahasa ini
dipergunakan sebagai bahasa tulisan atau bahasa sastra dalam buku, surat-surat
kabar, majalah, dalam permasalahan hukum, administrasi, penyusunan puisi
(Syair) dan prosa, dalam ceramah-ceramah ilmiah, pengajaran, dan
khotbah-khotbah.
B.
PENUTUP
Demikian makalah ini kami buat semoga bisa
bermanfaat bagi penulis serta pembaca.
DAFTAR
PUSTAKA
Abdul
alim Ibrahim 2002, Al-muwajjahu al-fanni limudarrisi al-lughatul
al-‘arabiyyah, Daar al-ma’arif
Ali
ahmad markur 1999, tadris funun al-lughatul al-‘arabiyyah, Daar as-syawaf
linnasyri wattauzikh:Mesir
Depertemen Agama RI 1989, Al-Quran dan Terjemahannya
(Semarang: Thoha Putra.
Izzan
Ahmad 2009, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung: Humaniora
Mukhtar
Baisuni Al-Fisyawi 2002, Al-lughatul ‘arabiyyah bidayatan wa nihayatan,
qiraatan fi kutubi at-tarikh,(Al-Azhar Al-Sharif Islamic Research Academy
General Department.
Makruf
Imam 2009, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Aktif, Semarang: Need’s
Press.
Ruswandi
Uus 2008, Media Pembelajaran, Bandung: CV. Insan Mandiri.
Yusuf
alhamadi 1987, asalibut at-tadris at-tarbiyyah al-islamiyyah, Daarul
marikh linnasyri:Riyadh
Yayan Nurbayan 2008, Metodologi Pembelajaran Bahasa
Arab, Bandung : Zein Al Bayan.
Azhar Arsyad 2003, Bahasa Arab dan metode
pengajarannya (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003).
Philip K. Hitti
2005, History of Arabs, Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta
------1994.
“Keberadaan Bahasa Arab dalam Bahasa Indonesia: Tinjauan atas Sumbangannya
bagi Perkembangan Bahasa Indonesia”. (Makalah Seminar Pekan Budaya Arab).
Yogyakarta: IMABA UGM.
Hadi,
Syamsul. “Bahasa Arab dan Studi Sastra Melayu Lama. Makalah untuk
Penataran Ilmu Sastra Fakultas Sastra dan Kebudayaan UGM Yogyakarta ( Bandung:
citapustaka Media Perintis, 1979)
—— .
1994. “Bahasa Arab dan Komunikasi Intemasional”, makalah untuk Seminar Nasional
Budaya Arab. IMABA UGM: Yogyakarta.
—— .
1995. “Bahasa Arab dan Khazanah Intelektual Islam di Indonesia”, makalah untuk
Seminar Kontribusi Sastra Arab dalam Khazanah Intelektual Islam Masa Kini:
Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 6 Mei 1995.
———–1995
“Bahasa Arab dan Khazanah Sastra Keagamaan di Indonesia”. Jurnal Ilmiah
Humaniora. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Budaya UGM
Ikram, A
2003. “Pengaruh Dunia Budaya Islam Terhadap Sastra Klasik Nusantara” makalah
Untuk Seminar Nasional Sastra Arab dan Islam. Program Studi Arab, Jakarta:
Fakultas Sastra Universitas Indonesia.( Jakarta: PT.Rineka Aksara, 2003)
[1]
Mukhtar Baisuni Al-Fisyawi, Al-lughatul ‘arabiyyah bidayatan wa nihayatan,
qiraatan fi kutubi at-tarikh,(Al-Azhar Al-Sharif Islamic Research Academy
General Department, 2002), hal.13.
[2]
Ikram, A. “Pengaruh Dunia Budaya Islam Terhadap Sastra Klasik Nusantara”
makalah Untuk Seminar Nasional Sastra Arab dan Islam. Program Studi Arab,
Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.( Jakarta: PT.Rineka Aksara,
2003), hlm. 23
[3]
Abdul alim Ibrahim, Al-muwajjahu al-fanni limudarrisi al-lughatul al-‘arabiyyah,(
Daar al-ma’arif:cetakan ke-17,2002), hlm 187.
[4]
Yusuf alhamadi, asalibut at-tadris at-tarbiyyah al-islamiyyah,(Daarul marikh
linnasyri:Riyadh,1987),hlm.4.
[5]
Yayan Nurbayan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung : Zein Al
Bayan, 2008, Hal 1-3
[6]
Ahmad Febi, urgensi Bahasa Arab dalam pendidikan islam, Peper Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri (STAIN) Sorong, Papua Barat, Indonesia Jurusan Dakwah
Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam https://osf.io/preprints/inarxiv/ycvrh/
diaskses tanggal 19 September 2021
[7]
Depertemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya (Semarang: Thoha Putra,1989),
hal. 348.
[8]
Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan metode pengajarannya (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2003), hal. 14
[9]
Philip K. Hitti, History of Arabs, (Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2005),
hal. 708.
[10]
Fauzan al-Ansori, Melawan Konspirasi JIL, (Jakarta:Pustaka al-Furqan, 2003),
hal. 68-69.
Komentar