DESAIN SILABUS PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
MAKALAH
DESAIN SILABUS PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
Makalah
Ini Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas pada Mata Kuliah :
desain
Dosen pengampu :
Dr.
Miftah
Wangsadanureja, M.Pd.
Dr. M. Kharis
Fadillah, M.Pd
Disusun
oleh :
MUHAMAD ZAINAL MUSTHOFA (2171030015)
JURUSAN
PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
KATA PENGANTARAR
Puji
syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan Rahmat dan
Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat pada
waktunya.Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata Filsafat dengan judul Aksiologi
Konseptual Dan Kontekstual Pendidikan
Sebagai
bahan presentasi, dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah
ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak terkait. Oleh
karena itu, kami mengucapkan syukur Alhamdulillah Allah SWT yang telah memberikan
petunjuk dan kemudahan dalam penulisan makalah ini. Serta kepada semua pihak
yang terkait dalam penyusunan makalah ini.
Kami
menyadari bahwa dalam proses penulisan dan pembuatan makalah ini sesempurna
mungkin dengan menggunakan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semuanya sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Metro, 20 Maret 2020
M. Zainal Musthofa
BAB I
A.
PENDAHULUAN
Pada
umumnya para pebelajar Bahasa Arab memiliki kesan bahwa belajar Bahasa Arab itu
sulit dan rumit. Padahal setiap Bahasa di dunia manapun secara linguistic
memiliki tingkat kesulitan dan kemudahan yang beragam. Hal itu bergantung pada
karakteristik (khashȃish) sistematika Bahasa, baik pada tataran fonologi,
morfologi, sintaksis, dan semantic. Pelafalan dan pengejaan bahasa dalam
tataran kata pada bahasa Inggris, misalnya, dianggap sulit karena pengejaannya
berbeda atau tidak konsisten dengan bentuk tulisannya. Lebih lagi dari itu
bentuk sama dalam berlainan kosa kata antara tulisan dan ejaannya sering
berbeda. Contohnya, kata /come/ diucapkan /kȃm/, tetapi kata /home/ dibaca
/hȏm/.
Berbeda dengan tata Bahasa Indonesia
yang dianggap lebih mudah dari pada gramatika Bahasa Arab karena perbedaan dan
penyesuaian mudzakkar-muannats (jenis laki-laki dan perempuan) dalam bentuk
mufrad (tunggal), mutsannȃ (ganda), dan jamak (plural) dalam struktur kalimat
tidak diatur dalam kaidah Bahasa Indonesia. Namun, sebaliknya bagi orang Arab
dalam mengucapkan bunyi /ng/./ny/, /c/, /p/ dan sebagainya itu dianggap tidak
mudah. Dalam beberapa kasus bahasa Arab
pada tataran struktur dan gaya cenderung lebih variatif, indah dan penuh dengan
sarat makna dibandingkan dengan bahasa-bahasa lainnya. Dengan demikian,
pencitraan dan anggapan bahasa Arab itu sulit dan rumit dipelajari itu tidak
sepenuhnya benar. Hal ini terbukti bahwa yang menguasai Bahasa Arab tidak hanya
orang Arab, banyak non Arab dan sarjana non muslim1 yang menekuni Bahasa Arab
karena dianggap menarik dan sangat[1]
Perlu disadari sejatinya bahasa Arab
itu merupakan bahasa manusia atau produk budaya bangsa Arab.Bahasa Arab itu
bukan bahasa Tuhan atau bahasa malaikat, meskipun kalȃm Allah diwahyukan kepada
Nabi Muhammad Saw dalam Bahasa Arab.3Karena Bahasa Arab merupakan produk dan
subsistem budaya dan memiliki dimensi akademik, humanitik, dan pragmatic.
system
fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik. Sebab itu, mempelajari studi Bahasa
Arab terutama qaidah nahwi tidak perlu dihantui kesan sulit dan rumit.
Pengesanan terhadap sulit dan rumit dalam mempelajari Bahasa Arab, khususnya
nahwu ini akan menjadi hambatan psikologis akut bagi yang mempelajarin. Hal itu
menjadi kesalahan awal yang berdampak pada tidak tercapainya tujuan mempelajari
Bahasa Arab, khususnya dalam mempelajari nahwu. Stigmatisasi terhadap bahasa
Arab ini tidak dapat dipungkiri dalam fakta social.Fakta ini menjadi suatu
keniscayaan bagi para ahli dan tenaga pendidik untuk melakukan pelurusan dan
evaluasi diri, sebab hal itu sangat tidak menguntungkan umat Islam dan dunia
pendidikan Islam, khususnya pendidikan Bahasa Arab di Indonesia.Bagaimana
mungkin pembelajaran Bahasa Arab dan khususnya nahwu berhasil dengan efektif bila
sikap antipati, alergi, dan lemah motivasi menghantui terlebih dahulu dalam
pembelajaran itu sendiri.
Pertumbuhan
dan perkembangan bahasa Arab sejalan dengan bahasa yang lain tumbuh dan
berkembang bersama masyarakat pemakainya.[2]
Bahasa Arab merupakan salah satu. unsur budaya yang mengalami
perubahan.[3]
Tidak ada bahasa yang tetap sama keadaannya seperti pada awal kemunculannya.
Perkembangan tersebut dapat terjadi pada tataran fonologi, morfologi, sintaksis
maupun semantik.[4]
Pada gilirannya bahasa Arab pun mengalami perubahan dan berkembang disebabkan
pergeseran budaya bangsa Arab dengan komunitas non bangsa Arab sehingga tak
dapat dipungkiri adanya kesalahan berbahasa dalam pemakaianya. Pembelajaran
Bahasa Arab di PerguruanTinggi Agama Islam pada Bahasa Arab yang dapat memenuhi
kebutuhan mahasiswa dalam mempermudah konsep kaidah-kaidah Bahasa Arab yang
cepat dipahami. Analisis kebutuhan mahasiswa pada pembelajaran Bahasa Arab ini
merupakan suatu keniscayaan untuk dilakukan kajian yang intensif pada forum konsorsium
keilmuan Bahasa Arab. Pemenuhan kebutuhan mahasiswa pada kaidah-kaidah yang
mudah dipelajari ini seyogyanya mampu membekali mahasiswa pada pengembangan
keterampilan berbahasa Arab sebagai alat komunikasi, baik dalam berbahasa lisan
maupun bahasa tulisan.
BAB II
PEMBAHASAN
B.
PENGERTIAN DESAIN SILABUS PEMBELAJARAN
1.
PENGERIAN SILABUS
Silabus adalah ancangan pembelajaran yang
berisi rencana bahan ajar mata pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas
tertentu, sebagai hasil dari seleksi, pengelompokkan, pengurutan, dan penyajian
materi kurikulum, yang dipertimbangkan berdasarkan cirri dan kebutuhan daerah
setempat.
Menurut pendapat beberapa ahli tentang apa
itu desain silabus: yang pertama menurut Abdul Majid, silabus adalah ancangan
pembelajaran yang berisi rencana bahan ajar mata pelajaran tertentu pada
jenjang dan kelas tertentu, sebagai hasil dari seleksi, pengelompokkan,
pengurutan, dan penyajian materi kurikulum, yang dipertimbangkan berdasarkan
ciri dan kebutuhan daerah setempat.
Silabus merupakan seperangkat rencana serta
pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun secara
sistematis memuat komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai
penguasaan kompetensi dasar.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada
suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup standar
kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaraan, indicator, penilaian,
alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan
pendidikan.
Dari beberapa definisi silabus di atas dapat
disimpilkan bahwa silabus adalah seperangkat rencana yang berisi garis besar
atau pokok-pokok pembelajaran yang mencakup standar kompetensi, kompetensi
dasar, materi pembelajaraan, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber
belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.
2.
MANFAAT SILABUS
Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam
pengembangan pembelajaran, seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan
kegiatan pembelajaran, dan pengembangan sistem penilaian. Silabus merupakan
sumber pokok dalam penyusunan perencanaan pembelajaran, baik rencana
pembelajaran untuk standar kompetensi maupun satu kompetensi dasar. Silabus
juga bermanfaat sebagai pedoman untuk merencanakan pengelolaan kegiatan belajar
secara klasikal, kelompok kecil, atau pembelajaran secara individual. Demikain
pula silabus sangat bermanfaat untuk mengembangkan sistem penilaian, yang dalam
pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi sistem penilaian mengacu pada
standar kompetensi dasar, dan pembelajaran yang terdapat dalam silabus.
3.
ISI SILABUS BAHASA ARAB
Hubungan dengan kurikulum dan pengajaran dalam bentuk lain ialah dokumen
kurikulum yang biasanya di sebut silabus yang sifatnya lebih terbatas dari pada
pedoman kurikulum, sebagaimana kemukakan oleh mulyani sumantri yang di kutip
oleh Abdul Majid, bahwa dalam silabi hanya tercakup bidang studi atau mata
pelajaran yang diajarkan selama waktu setahun atau satu semester. Pada umumnya
suatu silabus paling sedikit harus mencakup unsur-unsur:
a.
Tujuan mata pelajaran yang akan di ajarkan.
b.
Sasaran-sasaran mata pelajaran.
c.
Ketrampilan yang diperlukan agar dapat menguasai mata
pelajaran tersebut dengan baik.
d.
Urutan topik-topik yang di ajarkan.
e.
Aktifitas dan sumber-sumber pendukung keberhasilan
pengajaran.
f.
Berbagai teknik evalluasi yang digunakan
4.
PRINSIP PENGEMBANGAN SILABUS
Silabus merupakan produk pengembangan kurikulumdan pembelajaran yang
berisikan garis-garis besar materi pembelajaran. Berikut beberapa prinsip yang
mendasari penyusunan silabus:
a.
Ilmiah
Seluruh materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus
benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan.
b.
Relevan
Cakupan, kedalaman tingkat keuskaran dan urutan penyajian materi dalam
silabus sesuai dengan tingkat perkembangan siswa baik secara sosial, emosional,
dan spiritual.
c.
Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi.
d.
Konsisten
Adanya hubungan ang konsisten (ajeg, taat asa) anatara kompetensi dasar,
indicator, materi pokok/ pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar,
dan system penilaian.
e.
Memadai
Cakupan idikator, materi pokok,/ pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
sumber belajar, dan system penilaian cukup untuk menunjang pencapaian
kompetensi dasar.
f.
Actual dan kontekstual
Semua komponen memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni
mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
g.
Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta
didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang tterjadi disekolah dan tuntutan
masyarakat.
h.
Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif,
afektif, dan psikomotor)
5.
UNIT WAKTU SILABUS BAHASA ARAB
a.
Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh
alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan
pendidikan d tingkat satuan pendidikan.
b.
Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang
disediakan per semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang
sekelompok.
c.
Implementasi pembelajaran per semester menggunakan
penggalan silabus sesuai dengan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata
pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum.
Khusus untuk SMK/MAK menggunakan
penggalan silabus berdasarkan satuan
kompetensi
6.
PENGEMBANGAN SILABUS
Pengembangan silabus dapat
dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah
atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau
Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.
a.
Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang
bersangkutan mampu mengenali karakteristik siswa, kondisi sekolah dan
lingkungannya.
b.
Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum
dapat melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat
mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan
silabus yang akan digunakan oleh sekolah tersebut.
c.
Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan
kelas VI, menyusun silabus secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA
dan IPS terpadu disusun secara bersama oleh guru yang terkait.
d.
Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara
mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah lain melalui forum MGMP/PKG
untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh
sekolah-sekolah dalam lingkup MGMP/PKG setempat.
e.
Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan
silabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman
di bidangnya masing-masing.
7.
KOMPONEN-KOMPONEN SILABUS BAHASA ARAB
Silabus
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan terdiri dari beberapa komponen,
sebagai berikut.
a.
Standar Kompetensi Mata Pelajaran
Standar kompetensi mata pelajaran adalah batas dan arah kemampuan yang
harus dimiliki dan dapat dilakukan oleh peserta didik setelah mengikuti proses
pembelajaran suatu mata pelajaran tertentu, kemampuan yang dapat dilakukan atau
ditampilkan siswa untuk suatu mat pelajaran, kompetensi dalam mata pelajaran
tertentu yang harus dimiliki siswa, kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan
dalam dalam suatu mata pelajaran tertentu. Standar Kompetensi terdapat dalam
Permen Diknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.
b.
Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar adalah kemampuan minimal pada tiap mata pelajaran yang
harus dicapai siswa. Kompetensi dasar dalam silabus berfungsi untuk mengarahkan
guru mengenai target yang harus dicapai dalam pembelajaran.Misalnya, mampu
menyelesaikan diri dengan lingkungan dan sebagainya.Kompetensi Dasar terdapat
dalam Permen Diknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.
c.
Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan siswa dalam memenuhi suatu tahapan
pencapaian pengalaman belajar dalam suatu kompetensi dasar.Hasil belajar dalam
silabus berfungsi sebagai petunjuk tentang perubahan perilaku yang akan dicapai
oleh siswa sehubungan dengan kegiatan belajar yang dilakukan, sesuai dengan
kompetensi dasar dan materi standar yang dikaji.Hasil belajar bisa berbentuk
pengetahuan, keterampilan,maupun sikap.
d.
Indikator Hasil Belajar
Indikator hasil belajar adalah ciri penanda ketercapain kompetensi
dasar.Indikator dalam silabus berfungsi sebagai tanda-tanda yang menunjukkan
terjadinya perubahan perilaku pda diri siswa.Tanda-tanda ini lebih spesifik dan
lebih dapat diamati dalam diri siswa, target kompetensi dasar tersebut sudah
terpenuhi atau tercapai.
e.
Materi Pokok
Materi pokok adalah pokok-pokok materi yang harus dipelajari siswa
sebagai sarana pencapaian kompetensi dasar dan yang akan dinilai dengan
menggunakan instrumen penilaian yang disusun berdasarkan indikator pencapaian belajar.Secara umum materi pokok dapat diklasifikasikan menjadi
empat jenis,yaitu
fakta,konsep,prisip,dan prosedur.
f.
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran adalah bentuk atau pola umum kegiatan pembelajaran
yang akan dilaksanakan.Strategi pembelajaran meliputi kegiatan tatap muka dan non tatap muka (pengalaman
belajar).
g.
Alokasi Waktu
Alokasi waktu adalah waktu yang diperlukan untuk menguasai masing-masing
kompetensi dasar.
h.
Adanya Penilaian
Penilaian adalah jenis, bentuk, dan instrumen yang digunakan untuk
mengetahui atau mengukur keberhasilan
belajar siswa.
i.
Sarana dan Sumber Belajar
Sarana dan sumber belajar adalah sarana dan sumber belajar yang
digunakan dalam proses belajar mengajar.
8.
LANGKAH-LANGKAH
PENYUSUNAN SILABUS
1.
Mengkaji dan Menentukan Kompetensi Inti
Dalam hal ini guru harus memperhatikan disiplin
ilmu/ tingkat kesulitan materi, keterkaitan antara kompetensi inti dan
kompetensi dasar dalam mata pelajaran, dan keterkaitan kompetensi inti dan
kompetensi dasar antarmata pelajaran.
2.
Mengkaji dan Menentukan Kompetensi Dasar
3.
Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pokok yaitu mempertimbangkan
:
1)
Potensi peserta didik
2)
Relevansi dengan karakteristik daerah
3) Tingkat
pengembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik
4)
Kebermanfaatan bagi peserta didik
5)
Struktur keilmuan
6) Aktualisasi, kedalaman, dan keluasan materi
pembelajaran
7)
Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan
8)
Alokasi waktu
4.
Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu meliputi
memberikan bantuan guru agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara
professional, memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan peserta didik
secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar, penentuan urutan kegiatan
pembelajaran harus sesuai dengan konsep materi pembelajaran.
5.
Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Prinsip pengembangan indikator adalah sesuai dengan
kepentingan (urgensi), kesinambungan (kontinuitas), kesesuaian (relevansi), dan
konstektual.
6.
Menentukan Jenis Penilaian
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan
penilaian, diantaranya adalah untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik yang dilakukan berdasarkan indicator, menggunakan acuan kriteria,
menggunakan sistem penilaian berkelanjutan, hasil penilaian dianalisis untuk
menentukan tindak lanjut, sesuai dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam
kegiatan pembelajaran.
7.
Menentukan Alokasi
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi
dasar didasarkan pada jumlah per minggu efektif dan alokasi waktu mata
pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan,
kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan. Alokasi waktu yang
dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rata-rata untuk menguasai
kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
8.
Menentukan sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek, dan/ bahan
yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa media
cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan
budaya. Penentuan sumber belajar didasarkan pada kompetensi inti dan kompetensi
dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi.
9.
FORMAT SILABUS
Unsur-unsur yang ada dalam silabus meliputi unsur umum dan khusus .
dalam unsur umum meliputi: 1) mata pelajaran; 2) kelas; dan 3) semester.
Sedangkan pada unsur khusus meliputi: standar kompetensi, kompetensi
dasar, indikator, materi pokok, kegiatan waktu, pembelajaran,
penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar
C.
DESAIN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
1. Pengertian
Desain Pembelajaran
Kata desain berasal dari bahasa
Inggris yaitu design, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat diartikan
kerangka, bentuk, rancangan, motif, pola, model, menata, memasukkan dan
konstruksi. Dalam bahasa Arab, desain diartikan dengan tashnim yaitu teknik
mengatur sesuatu (pembelajaran) dengan cara yang sesuai dengan ketentuan
kurikulum yang menjadi dasar pembelajaran(1). Pengertian desain
menurut para ahli diantaranya;
Gagne, Brigss, & Wager mereka mengembangkan konsep desain
pembelajaran dengan menyatakan bahwa desain pembelajaran membantu proses
belajar seseorang, dimana proses tersebut memiliki tahapan segera dan jangka
panjang. Menurut mereka proses belajar terjadi karena adanya kondisi-kondisi
belajar : internal dan eksternal. Kondisi internal : kemampuan dan kesiapan
diri pebelajar. Sedangkan kondisi eksternal : pengatura lingkungan yang
didesain. Penyiapan kondisi eksternal inilah yang menurut mereka sebagai desain
pembelajaran yang disusun secara sistematis, dan menerapkan konsep pendekatan
sistem agar berhasil meningkatkan mutu kerja seseorang. Dan mereka percaya
bahwa proses belajar yang terjadi secara internal dapat ditumbuhkan jika faktor
eksternal dapat didesain dengan efektif.(2)
Dick dan Carey mendefinisikan desain pembelajaran adalah
mencakup seluruh proses yang dilaksanakan pada pendekatan sistem yang terdiri
dari analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi(3).
Desain pembelajaran juga sebagai proses yang rumit tapi kreatif, aktif dan
berulang-ulang. Definisi ini bermakna sistem, pelatihan yaitu oendidikan di
organisasi, seta proses yang teruji dan dapat dikaji ulang penerapannya.
Pengertian mengenai desain diatas memberikan makna bahwa desain merupakan suatu
kegiatan yang menuntut profesionalisme dan kompetensi, sebab tidak mungkin
sesorang dapat mendesain pembelajaran dengan baik dan benar jika tidak memiliki
pendidikan dan pengalaman yang sesuai. Dengan begitu, mendesain membutuhkan
ilmu, pengalaman, dan pengamatan yang cukup terhadap gejala dan karakteristik masalah. Dikaitkan dengan pembelajaran bahasa Arab, desain ini
dapat diartikan merancang, menata, atau membuat kerangka pembelajaran bahasa
Arab agar dapat berjalan sesuai dengan :
a. Hakikat pembelajaran bahasa, yaitu proses menjadikan
siswa aktif dan kreatif dalam belajar bahasa Arab dengan waktu yang relatif
singkat namun dengan hasil belajar yang tuntas dan bermakna.
b. Memiliki kompetensi keterampilan berbahasa Arab dan
berpengetahuan bahasa Arab.
Disebabkan
hal di atas, sangat dituntut para guru memahami dan memiliki kompetensi
profesional di bidang keguruan yaitu menyiapkan rancangan pembelajaran bahasa
Arab secara efektif dan efesien, sangat dituntut para guru agar proses belajar
siswa dapat memahami, memiliki dan menguasai sejumlah kompetensi, baik
kompetensi intelektual, personal maupun sosial serta pembelajaran dapat
berjalan sesuai dengan peraturan perundangan dan harapan tujuan pemdidikan
nasional dan masyarakat. Untuk merealisasikan dan menjawab tuntutan di atas,
para guru harus melakukan hal :
a. Mendesain perangkat pembelajaran yang terdiri dari :
membuat kalender akademik dengan menghitung minggu-minggu efektif, dan tidak
efektif, menyusun deskripsi materi ajar, menyusun program tahunan (prota) dan
program semesteran (prosem), menyusun silabus, dan menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) sesuai dengan standar kelulusan dan dan standar kompetensi.
b. Mendesain materi ajar, dengan cara merancang kegiatan
proses pembelajaran bahasa Arab untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
c. Melakukan analisis pembelajaran untuk melihat
persoalan-persoalan yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran serta
memberikan solusi yang tepat dari persoalan yang dihadapi dan sebagai upaya
perbaikan dari pembelajaran yang sedang berjalan.
Mendesain pembelajaran dan materi ajar merupakan hal yang
berbeda. Akan tetapi hal tersebut dapat dilakukan sekaligus, karena
pembelajaran yang sudah didesain dengan baik dan benar tetapi materi ajarnya
tidak didesain sesuai dengan pembelajarannya, ,maka tidak dapat mencapai
kompetensi yang diharapkan.
2. Sifat-sifat Desain Pembelajaran
Desain sistem pembelajaran adalah
prosedur yang terorgaisasi dan sistematis untuk penganalisaan (proses perumusan
apa yang akan dipelajari), perancangan/desain (proses penjabaran bagaimana cara
mempelajarinya, pengembangan (proses penulisan dan pembuatan atau produksi
bahan-bahan belajar), pelaksanaan atau aplikasi (pemanfaatan bahan dan
strategi, dan penilaian (proses penentuan dan ketetapan pembelajaran) (Seels
dan Richey, 1994:33).(5)
Sifat-sifat desain pembelajaran
merupakan hal yang mendasar dalam desain itu sendiri, karena dari sifat-sifat tersebut dapat
diketahui apa kelebihan dan kekurangan
suatu desain pembelajaran . Sifat-sifat desain pembelajaran antara lain :
1.
Berorientasi Pada Siswa
Smaldino (2005) berpendapat bahwa para
desainer pembelajaran harus mempertimbangkan siswa, karena mereka mempunyai
karakteristik yang berbeda-beda. Perbedaan karakteristik siswa tersebut antara
lain:
a.
Karakteristik Umum
Sifat
internal siswa mempengaruhi penyampaian materi seperti kemampuan
membaca, jenjang pendidikan, usia, dan latar belakang sosial.
b. Kemampuan awal atau prasyarat
Kemampuan dasar yang
harus dimiliki sebelum siswa akan
mempelajari kemampuan baru. Jika
kurang, kemampuan awal ini sebenarnya
yang menjadi mata rantai penguasaan isi atau materi dan menjadi penghambat bagi
proses belajar.
c. Gaya Belajar
Merupakan berbagai aspek psikologis yang
berdampak terhadap penguasaan kemampuan atau
kompetensi. Cara mempersepsikan
sesuatu hal, motivasi, kepercayaan diri, tipe belajar (verbal,visual,
kombinasi, dan sebagainya).
2. Alur Berpikir Sistem atau Sistemik
Konsep sistem dan pendekatan
sistem diterapkan secara optimal dalam desain
pembelajaran sebagai kerangka
berpikir. Sistem sebagai rangkaian
komponen dengan masing-masing fungís yang berbeda, bekerjasama dan
berkoordinasi dalam melaksanakan suatu tujuan yang telah dirumuskan. Rumusan
ini menunjukkan bahwa kegiatan belajar mengajar jika diuraikan terjadi seperti
sebagai statu sistem. Keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaannya dapat
disebabkan oleh salah satu komponen saja. Jadi jika ada perbaikan maka seluruh
komponen perlu ditinjau kembali.
3. Empiris dan Berulang
Setiap model desain pembelajaran
bersifat empiris. Model apapun yang diajukan oleh pakar telah melalui hasil
kajian teori serta serangkaian uji coba yang mereka lakukan sendiri sebelum
dipublikasikan. Pada pelaksanaannya, pengguna dapat menerapkan dan memperbaiki setiap tahap berulangkali sesuai dengan masukan yang
bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.
3. Komponen-komponen Desain Pembelajaran
Desain pembelajaran memiliki komponen-komponen yang
membangunnya. Komponen-komponen tersebut adalah(4) :
a.
Tujuan pembelajaran, merupakan penjabaran kompetensi yang akan dikuasai
oleh pembelajar.
b.
Pembelajar (pihak yang menjadi
fokus), yang perlu diketahui meliputi karakteristik mereka serta kemampuan awal
mereka.
c.
Analisis pembelajaran, merupakan proses menganalisis topik dan materi yang
akan dipelajari.
d.
Strategi pembelajaran, dapat dilakukan secara makro dalam kurun satu tahun,
atau mikro dalam kurun satu kegiatan belajar mengajar. Bahan ajar adalah format
materi yang akan diberikan kepada pembelajar.
e.
Penilaian belajar, tentang pengukuran kemampuan atau kompetensi yang sudah
dikuasai atau belum.
4. Model-model Pembelajaran
Kata
model dapat kita artikan sebagai tampilan grafis, prosedur kerja yang teratur
atau sistematis, serta mengandung pemikiran bersifat umum atau penjelasan
berikut saran. Uraian atau penjelasan menunjukkan bahwa suatu model desain
pembelajaran menyajikan bagaimana suatu pembelajaran dibangun atas dasar
teori-teori, seperti belajar, pembelajaran, psikologi, komunikasi, sistem, dan
sebagainya.
Semua itu
mengacu pada bagaimana penyelenggaraan proses belajar dengan tuntas dan
bermakna. Karena itulah desain pembelajaran mengandung aspek bagaimana
sebaiknya pembelajaran diselenggarakan atau diciptakan melalui serangkaian
prosedur serta penciptaan lingkungan belajar. Banyak model pembelajaran yang
dikembangkan oleh para ahli, di antaranya adalah :
a) Model Dick and Carey (DC)
Model ini termasuk dalam model prosedural. Langkah-langkah desain
pembelajaran menurut mereka adalah :
1)
Mengidentifikasikan tujuan umum pembelajaran.
2) Melaksanakan analisis
pembelajaran.
3) Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik
siswa.
4) Merumuskan tujuan performansi.
5) Mengembangkan butir-butir tes acuan patokan.
6) Mengembangkan strategi
pembelajaran.
7) Mengembangkan dan memilih materi
pembelajaran.
8) Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif.
9) Merevisi bahan pembelajaran.
10) Mendesain dan melaksanakan
evaluasi sumatif.
Penggunaan model ini dalam pengambangan suatu mata
pelajaran dimaksudkan agar,
a) Pada awal proses pembelajaran, peserta didik dapat
mengetahui dan mampu melakukan hal-hal yang berkaitan dengan materi pada akhir
pembelajaran.
b) Adanya pertautan antara tiap komponen khususnya strategi
pembelajaran dan hasil pembelajaran yang dikehendaki.
c) Menerangkan langkah-langkah yang
perlu dilakukan dalam melaksanakan perencanaan desain pembelajaran.
b)
Model Briggs
Dalam model
ini, ada 3 prinsip dasar yang digunakan dalam langkah pengembangannya
§ Tahap I
a. Tujuan (mau ke mana) dengan cara
mengidentifikasi masalah dan tujuan.
b. Merumuskan tujuan belajar dalam
bentuk prilaku belajar.
c. Penyusunan materi silabus.
d. Menganalisa tujuan.
§ Tahap II
Strategi (dengan apa), meliputi;
a.
Menganalisis tujuan.
b. Menentukan belajar dan strategi
pembelajaran.
c. Merancang pembelajaran untuk
guru.
§
Tahap III
Evaluasi (kapan sampai), yang meliputi;
a.
Penyusunan tes.
b.
Evaluasi formatif.
c.
Evaluasi sumatif.
Model ini cocok untuk merancang pembelajaran akademik dan
untuk pelatihan.
c) Model Kemp
Ada beberapa
langkah dalam penyusunan bahan ajar dalam model ini,
a.
Menentukan tujuan dan daftar topik, menetapkan tujuan umum untuk
pembelajaran tiap topiknya.
b. Menganalisis karakteristik
pelajar, untuk siapa pembelajaran tersebut didesain.
c. Menetapkan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai dengan syarat dampaknya dapat dijadikan tolak ukur perilaku
pelajar.
d. Menentukan isi materi pelajaran
yang dapat mendukung tiap tujuan.
e. Pengembangan pra penilaian/
penilaian awal untuk menetukan latar belakang pelajar dan pemberian level
pengetahuan terhadap suatu topik.
f.
Memilih aktivitas pembelajaran dan sumber pembelajaran yang menyenangkan
atau menentukan strategi belajar-mengajar, jadi siswa akan mudah menyelesaikan
tujuan yang diharapkan.
g. Mengkoordinasi dukungan pelayanan
atau sarana penunjang yang meliputi personalia, fasilitas, perlengkapan, dan
jadwal untuk melaksanakan rencana pembelajaran.
d) Model Gerlach dan Elly
Langkah-langkah menurut mereka menggambarkan bahwa pengembangan materi ajar
merupakan proses yang sistematik antara pemelajar dan pengajar. Langkah
tersebut yaitu;
a.
Merumuskan tujuan.
b. Menentukan isi materi menurut
kemampuan awal.
c. Menentukan teknik dan strategi.
d. Menentukan ruang lingkup.
e. Memilih media instruksional yang
sesuai.
f.
Mengevaluasi hasil belajar.
g. Menganalisis umpan balik.
e) Model Banathy
Bela H. Banathy mengemukakan pengembangan model produk materi ajar dengan 6
langkah , yaitu;
a.
Merumuskan tujuan (formulate objectives)
b. Mengembangkan tes (develop test)
c. Menganalisis kegiatan belajar (analyze
learning tasks)
d. Mendesain sistem instruksional
e. Melaksanakan kegiatan dan
mengetes hasil belajar (implement and test output)
f.
Mengadakan perbaikan (change to
improve)
f) Model PPSI
PPSI atau Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional merupakan suatu
pengembangan model yang memandang bahwa suatu pembelajaran adalah sistem yang
terdiri atas sejumlah sub sistem yang saling berkait untuk mencapai tujuan yang
diinginkan secara efektif dan efesien. Ada 5 langkah dalam pengembangan model
PPSI ini, yaitu;
a.
Merumuskan tujuan instruksional khusus (TIK)
b. Menyusun alat evaluasi
c. Menentukan kegiatan belajar dan
materi pelajaran
d. Merencanakan program kegiatan
e. Melaksanakan program
g) Model Berbasis Kompetensi
Model ini merupakan model yang digunakan untuk mendesain pembelajaran yang
berbasis kompetensi (kemampuan) yang mencakup pengetahuan, pemahaman dan
keterampilan yang harus dimiliki peserta didik dalam pengembangan program
pembelajarannya serta mekanismenya adalah pengembangan kompetensi yang telah
ditetapkan.Menurut Stanley Elam dan Oemar Hamalik ada 10 langkah dalam
pengembangan model pendekatan ini, yaitu;
a.
Menentukan spesifikasi asumsi
b. Mengidentifikasi kompetensi
c. Menggambarkan secara spesifik
kompetensi-kompetensi
d. Menentukan tingkat kriteria dan
jenis assessment
e. Mengelompokkan dan menyusun
tujuan pengajaran
f.
Mendesain strategi pembelajaran
g. Mengorganisasi sistem pengolahan
h. Melaksanakan percobaan program
i.
Menilai desain pembelajaran
j.
Memperbaiki program
D.
CONTOH SILABUS BAHASA ARAB
SILABUS PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : Madrasah Tsanawiyah
Mata Pelajaran : Bahasa Arab
Kelas
: VII/Ganjil
Tahun Pelajaran :
Kompetensi Inti :
KI-1 |
: |
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya |
KI-2 |
: |
Menghargai dan
menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya |
KI-3 |
: |
Memahami dan
menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata |
KI-4 |
: |
Mengolah, menyaji
dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang semua dalam sudut pandang/teori |
Kompetensi Dasar |
Materi Pokok |
IPK |
Kegiatan Pembelajaran |
Nilai Karakter |
Penilaian |
Alokasi waktu |
Sumber Belajar |
1.1 Menyadari
pentingnya kejujuran dan percaya diri sebagai anugerah Allah dalam
berkomunikasi dengan lingkungan sosial sekitar rumah dan madrasah |
- Membiasakan peserta
didik untuk jujur dan percaya diri |
1.1.1
Meyakini pentingnya kejujuran
dan percaya diri sebagai anugerah Allah dalam berkomunikasi dengan lingkungan
sosial sekitar rumah dan madrasah |
Afektif: -
Guru
membiasakan peserta didik agar bersikap jujur dan percaya diri dalam
berkomunikasi menggunakan bahasa Arab -
Guru
memotivasi peserta didik untuk jujur dan percaya diri . |
·
Religius ·
Mandiri ·
Gotong
royong ·
Kejujuran ·
Kerja
keras · Percaya diri · Kerjasama |
- Pengamatan - Penilaian diri - Penilaian antar teman - Jurnal |
16 JP |
-
Buku
paket Bahasa Arab kelas VII Kurma 13. -
Kamus
bahasa arab -
Benda-benda
di lingkungan peserta didik yang terjangkau -
Gambar-gambar
yang sesuai tema/topik -
Internet/VCD |
2.1
Menunjukkan perilaku jujur dan percaya diri dalam berkomunikasi dengan
lingkungan sosial sekitar rumah dan sekolah |
-
Memberi motivasi peserta didik untuk jujur dan percaya
diri |
2.1.1
Memiliki perilaku jujur dan
percaya diri dalam berkomunikasi dengan lingkungan sosial sekitar rumah dan
sekolah |
|
||||
3.1 Mengidentifikasi
bunyi kata, frase, dan kalimat bahasa Arab yang berkaitan dengan: التعريف بالنفس وبالعاملين في المدرسة؛ المرافق
والأدوات المدرسية؛ الألوان baik secara lisan maupun tertulis |
-
Bacaan tentang topik التعريف بالنفس وبالعاملين في المدرسة -
Pengenalan tarkib sebagai berikut: المبتدأ (ضمائر مفردة)؛ إشارة مفردة +
الخبر (الصفة) والجهات؛ الضمائر المفردة المتصلة |
3.1.1
Melafalkan bunyi kata, frasa dan
tulisan yang diperdengarkan tentang topik: التعريف بالنفس
وبالعاملين في المدرسة 3.1.2
Menunjukkan tulisan sesuai bunyi
kata, frasa dan kalimat bahasa Arab yang diperdengarkan tentang topik: التعريف
بالنفس وبالعاملين في المدرسة 3.1.3
Memperagakan bunyi kata, frasa dan kalimat bahasa Arab
yang diperdengarkan tentang topic التعريف
بالنفس وبالعاملين في المدرسة 3.1.4
Menunjukkan gambar sesuai bunyi
kata, frasa dan kalimat bahasa Arab yang diperdengarkan tentang topik التعريف
بالنفس وبالعاملين في المدرسة 3.1.5
Membaca teks qira’ah dengan
makkhraj yang benar serta lancar. 3.1.6
Menerjemahkan teks qira’ah
tentang التعريف بالنفس وبالعاملين في المدرسة 3.1.7
Menjawab pertanyaan tentang isi
kandungan teks qira’ah dengan baik dan
benar 3.1.8
Mengambil teladan/nilai-nilai
islamiyyah dari kandungan teks qira’ah serta menerapkannya dalam kehidupan |
Mengamati : -
Menyimak dan menirukan
pengucapan ujaran dengan tepat -
Mendengarkan kata-kata yang
mirip pengucapannya -
Menyimak wacana sambil
memperhatikan model ucapan guru/kaset/film dan menirukan pelafalan dan
intonasinya. -
Mencocokkan gambar dengan apa
yang didengar. - Mengamati teks yang terdapat jumlah
ismiyah Menanya: -
Melakukan tanya jawab sederhana
tentang tema/topik at-ta’rif binnafsi wa bil ‘amiliina fil madrasah -
Menjawab pertanyaan dalam wacana
sederhana secara tertulis/lisan. -
Menjawab pertanyaan lisan yang
diajukan lawan bicara sesuai tema/topik at-ta’rif binnafsi wa bil
‘amiliina fil madrasah -
Menanyakan kata/kalimat yang belum difahami kepada teman atau guru sesuai tema/topik at-ta’rif binnafsi wa bil ‘amiliina fil madrasah secara
lisan. Mengeksplorasi: -
Melafalkan kalimat sesuai dengan
model ucapan yang diperdengarkan guru/kaset/film. -
Merangkai kata menjadi kalimat sesuai dengan kaidah mubtada’ (dhamir mufrad); ism isyarah+khabar
(kata sifat) dan arah; dhamir mufrad muttashil -
Menyusun kata dan kalimat sederhana sesuai kaidah mubtada’ (dhamir mufrad); ism
isyarah+khabar (kata sifat) dan arah; dhamir mufrad muttashil -
Melafalkan kalimat sesuai dengan yang diperdengarkan. -
Mencoba mengungkapkan dan memahami kata yang menggunakan kaidah mubtada’ (dhamir mufrad); ism isyarah+khabar (kata
sifat) dan arah; dhamir mufrad muttashil. Mengasosiasikan: - Membandingkan antara
kalimat mubtada’ dan khabar terkait topik at-ta’rif binnafsi
wa bil ‘amiliina fil madrasah -
Menemukan makna kata dalam teks
sesuai tema/topik at-ta’rif binnafsi wa bil ‘amiliina fil madrasah -
Menyimpulkan isi wacana lisan
maupun tulisan terkait tema/topik at-ta’rif binnafsi wa bil ‘amiliina fil
madrasah -
Membedakan penggunakan kata untuk mu’annats dan mudzakkar -
Mencari informasi
umum/tema/topik dari suatu wacana lisan/tulisan. -
Menemukan makna kata dalam teks -
Menyimpulkan isi wacana lisan
maupun tulisan. Mengkomunikasikan: -
Mengungkapkan perintah dan berita -
Menyampaikan isi wacana tertulis
sesuai tema/topik at-ta’rif binnafsi wa bil ‘amiliina fil madrasah secara lisan atau tulisan. -
Menyusun kata/frasa yang
tersedia menjadi kalimat sesuai dengan kaidah mubtada’ dan khabar -
Menyusun karangan sederhana sesuai tema/topik at-ta’rif binnafsi wa bil
‘amiliina fil madrasah dan sesuai kaidah mubtada’ (dhamir mufrad); ism
isyarah+khabar (kata sifat) dan arah; dhamir mufrad muttashil. -
Menyampaikan isi wacana sesuai
tema/topik secara lisan maupun tulisan. -
Menghafal kosa kata baru sesuai tema/topik at-ta’rif binnafsi wa bil
‘amiliina fil madrasah |
|
- Bentuk Penilaian ·
Tes
tulis ·
Tes
lisan ·
Penugasan |
||
4.1 Mendemonstrasikan
ungkapan sederhana tentang
topik التعريف بالنفس وبالعاملين في المدرسة؛ المرافق
والأدوات المدرسية؛ الألوان dengan memperhatikan struktur
teks dan |
4.1.1
Menirukan contoh ungkapan
sederhana yang mengandung kata tanya
dengan jawabannya yang benar. 4.1.2
Melafalkan ungkapan sederhana
yang mengandung kata tanya dan jawabannya dengan benar. 4.1.3
Melakukan tanya jawab sesuai
contoh ungkapan yang diprogramkan dengan benar. 4.1.4
Menyatakan, menanya dan merespon
dengan ungkapan sederhana dengan baik dan benar. 4.1.5
Menyampaikan informasi lisan dengan ungkapan sederhana dengan baik
dan benar |
·
Religius ·
Mandiri ·
Gotong
royong ·
Kejujuran ·
Kerja
keras · Percaya diri · Kerjasama |
- Bentuk Penilaian ·
Praktek
·
Proyek ·
Unjuk
Kerja ·
Portofolio |
||||
1.2 Meyakini adanya
motivasi internal (intrinsik) sebagai anugerah Allah untuk pengembangan
kemampuan berbahasa Arab |
-
Motifasi untuk berbicara bahasa Arab |
1.2.1
Memiliki motivasi internal (intrinsik) sebagai
anugerah Allah untuk pengembangan kemampuan berbahasa Arab |
Afektif: -
Guru
memotifasi untuk berbicara bahasa Arab -
Guru menanamkan sikap rajin, disiplin, dan
tanggungjawab. |
·
Religius ·
Mandiri ·
Gotong
royong ·
Kejujuran ·
Kerja
keras · Percaya diri · Kerjasama |
- Pengamatan - Penilaian diri - Penilaian antar teman - Jurnal |
8 JP |
-
Buku
paket Bahasa Arab kealas VII Kurma 13. -
Kamus
bahasa Arab -
Benda-benda
dilingkungan peserta didik yang terjangkau -
Gambar-gambar
yang sesuai tema/topik -
Internet/VCD |
2.2 Menunjukkan
perilaku motivasi internal (intrinsik) untuk pengembangan kemampuan berbahasa
|
-
Penanaman sikap rajin, disiplin, dan tanggungjawab |
2.2.1
Menunjukkan perilaku motivasi internal (intrinsik) untuk pengembangan
kemampuan berbahasa |
|
||||
3.2 Memahami lafal bunyi huruf, kata, frase dan
kalimat bahasa Arab yang berkaitan dengan: التعريف بالنفس وبالعاملين في المدرسة؛ المرافق
والأدوات المدرسية؛ الألوان |
-
Bacaan tentang topik المرافق والأدوات المدرسية -
Pengenalan tarkib sebagai berikut: المبتدأ (ضمائر مفردة)؛ إشارة مفردة +
الخبر (الصفة) و الجهات؛ الضمائر المفردة المتصلة |
3.2.1
Melafalkan bunyi kata, frasa dan
tulisan yang diperdengarkan tentang topik: المرافق
والأدوات المدرسية 3.2.2
Menunjukkan tulisan sesuai bunyi
kata, frasa dan kalimat bahasa Arab yang diperdengarkan tentang topik: المرافق
والأدوات المدرسية 3.2.3
Memperagakan bunyi kata, frasa dan kalimat bahasa Arab
yang diperdengarkan tentang topic المرافق
والأدوات المدرسية 3.2.4
Menunjukkan gambar sesuai bunyi
kata, frasa dan kalimat bahasa Arab yang diperdengarkan tentang topik المرافق
والأدوات المدرسية 3.2.5
Membaca teks qira’ah dengan
makkhraj yang benar serta lancar. 3.2.6
Menerjemahkan teks qira’ah
tentang المرافق والأدوات المدرسية 3.2.7
Menjawab pertanyaan tentang isi
kandungan teks qira’ah dengan baik dan
benar 3.2.8
Mengambil teladan/nilai-nilai
islamiyyah dari kandungan teks qira’ah serta menerapkannya dalam kehidupan |
Mengamati : - Menyimak
dan menirukan pengucapan ujaran dengan tepat - Mendengarkan
kata-kata yang mirip pengucapannya - Menyimak
wacana sambil memperhatikan model ucapan guru/kaset/film dan menirukan
pelafalan dan intonasinya. - Mencocokkan
gambar dengan apa yang didengar. -
Mengamati teks yang terdapat jumlah ismiyah Menanya: -
Melakukan tanya jawab sederhana
tentang tema/topik al-maraafiq wal adawaat al-madrasiyah - Menjawab
pertanyaan dalam wacana sederhana secara tertulis/lisan. - Menjawab
pertanyaan lisan yang diajukan lawan bicara sesuai tema/topik al-maraafiq
wal adawaat al-madrasiyah - Menanyakan kata/kalimat yang belum
difahami kepada teman atau guru sesuai tema/topik al-maraafiq
wal adawaat al-madrasiyah secara lisan. Mengeksplorasi: -
Melafalkan kalimat sesuai dengan
model ucapan yang diperdengarkan guru/kaset/film. -
Merangkai kata menjadi kalimat sesuai dengan kaidah mubtada’ (dhamir mufrad); ism isyarah+khabar
(kata sifat) dan arah; dhamir mufrad muttashil. -
Menyusun kata dan kalimat sederhana sesuai kaidah mubtada’ (dhamir mufrad); ism
isyarah+khabar (kata sifat) dan arah; dhamir mufrad muttashil -
Melafalkan kalimat sesuai dengan yang diperdengarkan. -
Mencoba mengungkapkan dan memahami kata yang menggunakan kaidah mubtada’ (dhamir mufrad); ism isyarah+khabar (kata
sifat) dan arah; dhamir mufrad muttashil Mengasosiasikan: -
Membandingkan antara kalimat mubtada’ dan khabar terkait topik al-maraafiq
wal adawaat al-madrasiyah -
Menemukan makna kata dalam teks
sesuai tema/topik al-maraafiq wal adawaat al-madrasiyah -
Menyimpulkan isi wacana lisan
maupun tulisan terkait tema/topik al-maraafiq
wal adawaat al-madrasiyah -
Membedakan penggunakan kata untuk mu’annats dan mudzakkar -
Mencari informasi
umum/tema/topik dari suatu wacana lisan/tulisan. -
Menemukan makna kata dalam teks -
Menyimpulkan isi wacana lisan
maupun tulisan. Mengkomunikasikan: -
Mengungkapkan perintah dan berita tentang tema/topik al-maraafiq wal adawaat
al-madrasiyah -
Menyampaikan isi wacana tertulis
sesuai tema/topik al-maraafiq wal adawaat al-madrasiyah secara lisan
atau tulisan. -
Menyusun kata/frasa yang tersedia menjadi kalimat sesuai dengan kaidah mubtada’ (dhamir mufrad); ism
isyarah+khabar (kata sifat) dan arah; dhamir mufrad muttashil -
Menyusun karangan sederhana sesuai tema/topik al-maraafiq wal adawaat
al-madrasiyah dan sesuai
kaidah mubtada’
(dhamir mufrad); ism isyarah+khabar (kata sifat) dan arah; dhamir mufrad
muttashil -
Menyampaikan isi wacana sesuai
tema/topik al-maraafiq wal adawaat al-madrasiyah secara lisan
maupun tulisan. -
Menghafal kosa kata baru sesuai tema/topik al-maraafiq
wal adawaat al-madrasiyah |
|
- Bentuk Penilaian ·
Tes
tulis ·
Tes
lisan ·
Penugasan |
||
4.2 Menunjukkan
contoh ungkapan sederhana untuk menyatakan, menanyakan dan merespon tentang: التعريف بالنفس وبالعاملين في المدرسة؛ المرافق
والأدوات المدرسية؛ الألوان
dengan memerhatikan struktur teks dan unsur kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks |
4.2.1
Menirukan contoh ungkapan
sederhana yang mengandung kata tanya
dengan jawabannya yang benar. 4.2.2
Melafalkan ungkapan sederhana
yang mengandung kata tanya dan jawabannya dengan benar. 4.2.3
Melakukan tanya jawab sesuai
contoh ungkapan yang diprogramkan dengan benar. 4.2.4
Menyatakan, menanya dan merespon
dengan ungkapan sederhana dengan baik dan benar. 4.2.5
Menyampaikan informasi lisan dengan ungkapan sederhana dengan baik
dan benar |
|
- Bentuk Penilaian ·
Praktek
·
Proyek ·
Unjuk
Kerja ·
Portofolio |
||||
1.3
Mengamalkan sikap amanah sebagai anugerah Allah untuk mempraktikkan bahasa
Arab sebagai bahasa komunikasi internasional dan pengantar dalam mengkaji
khazanah keislaman |
-
Membiasakan sikap amanah |
1.3.1
Menjalankan sikap amanah sebagai
anugerah Allah untuk mempraktikkan bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi
internasional dan pengantar dalam mengkaji khazanah keislaman |
Afektif: -
Guru
membiasakan sikap amanah -
Guru
memotifasi untuk berbicara menggunakan bahasa arab |
·
Religius ·
Mandiri ·
Gotong
royong ·
Kejujuran ·
Kerja
keras · Percaya diri · Kerjasama |
- Pengamatan - Penilaian diri - Penilaian antar teman - Jurnal |
8 JP |
-
Buku
paket Bahasa Arab kealas VII Kurma 13. -
Kamus
bahasa arab -
Benda-benda
dilingkungan peserta didik yang terjangkau -
Gambar-gambar
yang sesuai tema/topik -
Internet/VCD |
2.3
Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam mempraktikkan bahasa Arab sebagai
bahasa komunikasi internasional dan pengantar dalam mengkaji hazanah
keislaman |
-
Menumbuhkan kesadaran untuk bicara dengan menggunakan
bahasa Arab |
2.3.1
Memiliki sikap bertanggung jawab dalam mempraktikkan
bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi internasional dan pengantar dalam
mengkaji hazanah keislaman |
|
||||
3.3 Menemukan makna atau gagasan dari
kata,
frase dan kalimat bahasa Arab yang berkaitan dengan: التعريف بالنفس وبالعاملين في المدرسة؛ المرافق
والأدوات المدرسية؛ الألوان |
-
Bacaan tentang topic الألوان -
Pengenalan tarkib sebagai berikut: المبتدأ (ضمائر مفردة)؛ إشارة مفردة + الخبر (الصفة) والألوان؛ الضمائر المفردة المتصلة |
3.3.1
Melafalkan bunyi kata, frasa dan
tulisan yang diperdengarkan tentang topik: الألوان 3.3.2
Menunjukkan tulisan sesuai bunyi
kata, frasa dan kalimat bahasa Arab yang diperdengarkan tentang topik: الألوان 3.3.3
Memperagakan bunyi kata, frasa dan kalimat bahasa Arab
yang diperdengarkan tentang topic الألوان 3.3.4
Menunjukkan gambar sesuai bunyi
kata, frasa dan kalimat bahasa Arab yang diperdengarkan tentang topik الألوان 3.3.5
Membaca teks qira’ah dengan
makkhraj yang benar serta lancar. 3.3.6
Menerjemahkan teks qira’ah
tentang
الألوان 3.3.7
Menjawab pertanyaan tentang isi
kandungan teks qira’ah dengan baik dan
benar 3.3.8
Mengambil teladan/nilai-nilai
islamiyyah dari kandungan teks qira’ah serta menerapkannya dalam kehidupan |
Mengamati : - Menyimak
dan menirukan pengucapan ujaran dengan tepat - Mendengarkan
kata-kata yang mirip pengucapannya - Menyimak
wacana sambil memperhatikan model ucapan guru/kaset/film dan menirukan
pelafalan dan intonasinya - Mencocokkan
gambar dengan apa yang didengar. -
Mengamati teks yang terdapat jumlah ismiyah Menanya: - Melakukan
tanya jawab sederhana tentang tema/topik al-alwan - Menjawab
pertanyaan dalam wacana sederhana secara tertulis/lisan. - Menjawab
pertanyaan lisan yang diajukan lawan bicara sesuai tema/topik al-alwan - Menanyakan kata/kalimat yang belum
difahami kepada teman atau guru sesuai tema/topik al-alwan secara
lisan. Mengeksplorasi: -
Melafalkan kalimat sesuai dengan
model ucapan yang diperdengarkan guru/kaset/film. -
Merangkai kata menjadi kalimat sesuai dengan kaidah mubtada’ (dhamir mufrad); ism isyarah+khabar
(kata sifat) dan warna; dhamir mufrad muttashil -
Menyusun kata dan kalimat
sederhana sesuai kaidah mubtada’ (dhamir mufrad); ism isyarah+khabar (kata sifat) dan warna;
dhamir mufrad muttashil -
Melafalkan kalimat sesuai dengan yang diperdengarkan. -
Mencoba memahami dan mengungkapkan kata yang menggunakan mubtada’ (dhamir mufrad); ism isyarah+khabar (kata
sifat) dan warna; dhamir mufrad muttashil Mengasosiasikan: -
Membandingkan antara kalimat mubtada’ (dhamir mufrad); ism isyarah+khabar
(kata sifat) dan warna; dhamir mufrad muttashil terkait tema/topik al-alwan -
Menemukan makna kata dalam teks
sesuai tema/topik al-alwan -
Menyimpulkan isi wacana lisan
maupun tulisan terkait topik al-alwan -
Membedakan penggunakan kata untuk mu’annats dan mudzakkar -
Mencari informasi
umum/tema/topik dari suatu wacana lisan/tulisan. -
Menemukan makna kata dalam teks -
Menyimpulkan isi wacana lisan
maupun tulisan. Mengkomunikasikan: -
Mengungkapkan perintah dan berita tentang al-alwan -
Menyampaikan isi wacana tertulis
sesuai tema/topik secara lisan atau tulisan. -
Menyusun kata/frasa yang
tersedia menjadi kalimat sesuai dengan kaidah yang
dpelajari. -
Menyusun karangan sederhana
sesuai tema/topik al-alwan dan sesuai kaidah yang dipelajari. -
Menyampaikan isi wacana sesuai
tema/topik al-alwan secara
lisan maupun tulisan. -
Menghafal kosa kata baru sesuai tema/topik al-alwan |
|
- Bentuk Penilaian ·
Tes
tulis ·
Tes
lisan ·
Penugasan |
||
4.3 Mempresentasikan
berbagai informasi lisan sederhana tentang: التعريف بالنفس وبالعاملين في المدرسة؛ المرافق
والأدوات المدرسية؛ الألوان 4.4 Mengungkapkan informasi secara tertulis
tentang: التعريف بالنفس وبالعاملين في المدرسة؛ المرافق
والأدوات المدرسية؛ الألوان
dalam berbagai struktur bahasa sederhana secara tepat 4.5 Menyusun teks sederhana tentang topik التعريف بالنفس وبالعاملين في المدرسة؛ المرافق
والأدوات المدرسية؛ الألوان dengan memerhatikan struktur teks dan
unsur kebahasaan yang benar sesuai konteks |
4.3.1
Menirukan contoh ungkapan
sederhana yang mengandung kata tanya
dengan jawabannya yang benar. 4.3.2
Melafalkan ungkapan sederhana
yang mengandung kata tanya dan jawabannya dengan benar. 4.3.3
Melakukan tanya jawab sesuai
contoh ungkapan yang diprogramkan dengan benar. 4.3.4
Menyatakan, menanya dan merespon
dengan ungkapan sederhana dengan baik dan benar. 4.4.1
Menyampaikan informasi lisan dengan ungkapan sederhana dengan baik
dan benar 4.3.1
Menyusun teks sederhana tentang
topic وبالعاملين في المدرسة؛ المرافق والأدوات المدرسية؛
الألوان
dengan memerhatikan struktur teks dan unsur kebahasaan yang benar
sesuai konteks |
|
- Bentuk Penilaian ·
Praktek
·
Proyek ·
Unjuk
Kerja ·
Portofolio |
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Desain silabus adalah
proses merancang rencana pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun
secara sistematis yang memuat komponen-komponen yang berkaitan untuk mencapai
penguasaan kompetensi dasar yang dipertimbangkan berdasarkan beberapa faktor.
Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan
pembelajaran, seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan
pembelajaran, dan pengembangan sistem penilaian. Prinsip
pengembangan silabus: Ilmiah, Relevan, Sistematis, Konsisten, Memadai, Actual
dan kontekstual, Fleksibel, Menyeluruh.
Langkah penyusunan
silabus: mengkaji dan menentukan kompetensi inti, Mengkaji dan Menentukan
Kompetensi Dasar, Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran, Mengembangkan
Kegiatan Pembelajaran, merumuskan indikator pencapaian kompetensi, menentukan
penilaian, menentukan alokasi, menentukan sumber belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Majid,
Abdul. 2011. Perencanaan Pembelajaran, Bandung: Remaja
Posdakarya.
Fihris. 2013. Desain
Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyyah (MI) Semarang:
Pustaka Zaman.
Prabowo, dkk. 2010. Perencanaan
Pembelajaran, Malang: UIN Maliki press.
Hanafi, Abdul Halim, Amrina. 2013. Desain
Pembelajaran Bahasa Arab . Jakarta: Diadit Media Press.
http://ervianilinda.blogspot.com/2012/11/komponen-komponen-perencanaan.html
Prawiradilaga, Dewi Salma. 2007. Prinsip
Disain Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Mudhofir, Ali, Rusydiyah, Evi Fatimatur.
2016. Desain Pembelajaran Inovatif Dari Teori Ke Praktik. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Sanjaya, W. 2010. Perencanaan dan Desain
Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Seels, B.B & Richey, R.C. 1994. Instructional
Technology: the Devinition and Domains of the Field. Washington, DC: AECT.
[1]
Banyak orientalis Barat mempelajari dan menguasai disiplin ilmu bahasa Arab dengan
baik, seperti: Theodor Nöldeke (1836-1930), ahli bahasa dan budaya Semit dan
Arab asal Jerman, Christian Snouck Hurgronje (1857-1936), konsultan pemerintah
kolonial Belanda di Indonesia mengenai masalah keislaman, Joseph Schacht
(1902-1969), ahli hukum asal Polandia,Hans Wehr (1909-1981), pakar bahasa Arab
dan penulis kamus yang sangat otoritatif, A Dictionary of Modern Written
Arabic, Carl Brockelmann (1868-1956),ahli sejarah bahasa dan sastra Arab asal
Jerman, Montgomery Watt (14 Maret 1909-24 Oktober 2006), Profesor Bahasa Arab
dan Studi Islam asal Inggris, dan sebagainya
[2] Alî ‘Abd al-wâhid Wâfî, al-Lughah wa
al-Mujtama’, Cairo: Dâru Nahdlati Mishr Li athiba’ wa al-Nasyr, tt. H.9
[3] Al-Sayyid ‘Abd al-Fatâh ‘Afîfî, ‘Ilm
al-Ijtimâ’ al-Lughawî, Cairo: Dâr alFikr al-‘Arabiy, 1995, h.152
[4]
Fonologi merupakan studi tentang bunyi-bunyi bahasa, morfologi studi tentang
pengetahuan seluk belum proses pembetukan kata, sintaksis studi tentang strtuktur
kalimat, dan semantic merupakan studi tentang makna.
Komentar